Minggu, 19 Januari 2014

Review Penjaja Cerita Cinta

0

Cover       
Judul          : Penjaja Cerita Cinta
Penulis       : @edi_akhiles
Penerbit     : DIVA Press, Yogyakarta
Cetakan 1  : Desember 2013
Tebal         : 192 halaman




Nano – nano, itulah hal pertama yang bisa saya ungkapkan setelah membaca buku kumpulan cerpen ini. Manis, asem, asin, pahit, pedas, semuanya jadi satu. Namun, hal itu bukan sesuatu yang mengherankan lagi untuk saya. Kenapa? Karena menurut saya penulisnya memang sudah luar biasa hebatnya. Sehingga tak akan mengherankan lagi jika apa yang ditulisanya juga luar biasa bahkan mampu menginspirasi orang lain.
Penjaja Cerita Cinta, awal pertama saya mendaptkan buku ini, tak ada sedikit pun gambaran tentang cerita seperti apakah yang akan di buat oleh penulisnya. Judulnya memang menarik perhatian karena terkesan cukup “nyeleneh” dan tidak mainstream. Namun saya kurang suka dengan desain covernya, terlalu biasa dan kurang “eye catching” untuk kalangan anak muda seperti saya ini. hehe

Penjaja Cerita Cinta (Cerita tentang seorang pria yang berprofesi sebagai penjaja cerita secara llisan) è 8/10
Awal saya membaca cerpen pertama dalam buku ini, kepala saya langsung dibuat pusing dengan kata “senja”. Senja saat petang mulai datang dan nama karakter. Membuat pembaca harus pandai – pandai membedakan konteks manakah yang sedang dipakai oleh penulis dalam sebuah kalimat. Saya tahu mungkin niat penulis baik, ia ingin agar pembaca bisa konsentrasi dan fokus dengan apa yang dibacanya dengan membuat sebuah bacaan yang menurut saya agak “berbelit” jika tidak benar – benar dibaca dengan seksama. Selain itu pemenggalan kalimat saat perpindahan alur dari sudut pandang si “penjaja cerita” dan si “penulis” agak kurang jelas dan membuat pembaca bingung.
Namun selain hal – hal tersebut, cerpen yang satu ini memiliki cerita yang tidak biasa dan tidak mainstream. Tema yang berbeda, gaya yang berbeda. Segala hal tentang cinta tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas dan diceritakan. Cerita cinta dalam cerpen ini memiliki banyak diksi dan quote yang menarik. Penggambaran latar cerita juga dipaparkan dengan cukup jelas sehingga pembaca bisa membayangkan tempat seperti apakah yang sedang diceritakan oleh penulis.
Overall, cerpen ini cerpen yang paling saya suka. Nusuk banget soalnya. Jleb gitu deh. Tsakep kalo kata Pak Edi. Heheh
“Sebagai lampu, kadang aku meliuk saat angin mengusapku dengan lembut merayu. Tapi, sebagaimana ceritamu, Senja tak pernah goyah sedikit pun untuk menyalakan rindu di dadanya.”
“Betapa malunya aku sebagai api  yang terlihat tegar membakar apa pun jika ternyata hatiku masih sering goyah oleh rayuan angin yang mendesau.”

Love is Ketek (Cerita tentang seorang cowok yang punya cewek bermasalah dengan ketek?) è 7/10
                Ngakak! That’s the first thing that I can said about this story. Ceritanya ngalir banget. Khas anak muda. Awal paragraph yang langung ngena bak petir yang menyambar.
“Oke Fine!”
Ceritanya sih simple. Cukup sering dialami oleh anak muda jaman sekarang juga sepertinya. Tapi karena tema yang diangkat adalah “ketek”, jadi agak nggak biasa deh.
Cinta Yang Tak Berkata – Kata (Cerita tentang seorang pria yang senang memberikan puisi untuk kekasihnya) è7/10
Cerita cinta yang ingin dituliskan oleh penulis dalam cerpen ini cukup pelik dan menguras emosi.
“Aku butuh cintamu yang nyata, bukan cintamu yang penuh kata – kata!”
Kata – kata itu secara tidak langsung menyentil sebagian kaum adam yang sangat senang sekali menggoda wanitanya dan memuja mereka dengan kata – kata yang manis. Bodohnya lagi, wanita – wanita tersebut sangat senang, hingga melayang di udara (ngefly, kata kerennya). Walaupun kata – kata tersebut sudah berulang kali di ucapkan oleh kekasihnya dan dengan sangat jelas ia tahu jika kata – kata itu hanya gombalan belaka.
Namun bukan Pak Edi namanya jika tidak bisa memutar balikan dan mengolah hal yang biasa menjadi luar biasa. Tokoh utama wanita dala cerita ini ‘mungkin’ sudah lelah dengan kekasihnya yang hanya mengungkapkan rasa sayangnya dengan ‘kata – kata’ tanpa perbuatan nyata. Sehingga wanita tersebut memintanya secara tidak lanngsung untuk mengurangi melakukan hal tersebut dan malah menimbulkan percekcokan yang menyakiti hati keduanya.
Dijual Murah Surga Seisinya (Cerita tentang penulis sendiri (mungkin), yang mendapat ‘info’ jika ia bisa masuk surge dengan hanya 2.784.000) è 7/10
Ceritanya menginspirasi dan secara tidak langsung mengetuk hati pembacanya untuk ingat tentang infak/sadakah. Berapa banyakkah uang yang telah kau habiskan untuk di jalan Allah?
Melakukan hal baik itu sulit. Namun melakukan hal yang buruk itu sangat mudah, bahkan tanpa sadar pun kita dapat melakukannya.
Menggambar Tubuh Mama (Cerita tentang seorang anak yang ditinggal oleh ibunya) è 6/10
Narasi di paragraf – paragraph awal cukup untuk membuat bulu kuduk pembaca merinding membayangkannya. Seperti biasa, ide ceritanya sangat tidak biasa dan memiliki makna yang dalam. Namun endingnya “ngantung”. Nasib anak tersebut tidak jelas setelah ditinggal ibunya.
               
Secangkir Kopi untuk Tuhan (Kecintaan si tokoh utama pada simoncelli yang secara langsung ikut menyaksikan kematiannya) è 6/10
Cerpen ini mengisahkan luka yang sangat mendalam di hati tokoh utama (mungkin juga penulisnya sendiri) yang ditinggal pergi oleh idolanya. Sehingga secara tidak langsung ia protes kepada-Nya tentang kejadian tersebut. Walaupun pada akhirnya ia sadar jika ia tak pantas untuk melakukan itu.

Tak Tunggu Balimu (Cerita tentang teman karakter utama yang awalnya tidak suka menyukai lagu tak tunggu balimu, namun malah menjadi suka karena suatu kondisi) è 6/10
                Dalam cerpen ini, ada beberapa pengetahuan baru yang saya dapat salah satunya, filsafat hermeneutika. Penjabaran sang penulis tentang “What is said?” dan “The Act of Saying” cukup jelas dan mudah dimengerti. Cerita ini juga menjadi tak biasa karena banyaknya ilmu pengetahuan yang disampaikan dan cara penyampaiannya yang jelas.
Cinta Cantik (Cerita tentang si tokoh utama yang mendapat gambaar cewek cantik) è 6/10
Ceritanya simple. Membahas kehidupan sehari – hari seorang pria. Tidak terlalu banyak diksi yang dipakai oleh penulis dalam cepen ini. Namun “keenceran” ceritanya yang ngalir banget itu membuat cerpen ini menjadi menarik untuk dinikamti di waktu sibuk sekalipun. Kenapa? Karena cerita ini sangat mudah untuk dipahami, tidak seperti yang lainnya yang membutuhkan sedikit perhatian lebih J
Tamparan Tuhan (Cerita tentang orang yang berharap orang lain ikut merasakan apa yang ia rasakan, karena menurutnya orang yang terdalimi itu doanya mustajab) è 6/10
                Si tokoh utama pernah mengalami kesakitan karena Si X. Sekarang Si X mengalami kesakitan karena seseorang dan meminta tuhan untuk menghukum orang lain karena telah menyakitinya. Mungkin maksud dari cerpen ini adalah tentang hukum karma.
Abah, I Love You (Cerita tentang abah sang penulis (mungkin) yang sangat keras mendidiknya) è 7/10
Awalnya mungkin si tokoh utama meras tidak senang dan risih. Namun pada akhirnya ia menyadari jika apa yang dilakukan oleh ayahnya itu adalah untuk kebaikannya sendiri. Para orang tua sudah banyak makan asam garam kehidupan, jadi mereka pasti lebih tahu banyak hal daripada kita yang hanya memiliki pengalaman sepanjang jari kuku.
Cerita Sebuah Kemaluan (Cerita tentang Si Tokoh utama yang berharap memiliki kelamin dua?) è 5/10
                Jujur saja saya tidak terlalu mengerti dengan maksud cceritanya. Namun dalam cerpen ini, penulis tidak terlalu banyak menggunakan diksi dan lebih memilih kalimat yang sederhana.
Munyuk (Cerita tentang seorang suami yang mengatai istrinya munyuk) è 6/10
Entah kenapa, tapi saya tidak terlalu suka dengan cerita – cerita yang berbau cerita keluarga – keluarga dan konfliknya yang peli. Namun yang dapat saya katakana setelah membaca cerpen ini adalah, endingnya tidak jelas serta maksud / amanat yang ingin disampaikan penulis dalam cerpen ini tidak dapat saya tangkap dengan baik dan benar. Maksud ceritanya juga masih menggantung menurut saya.
Lengking Hati Seorang Ibu yang ditinggal Mati Anaknya (Cerita tentang seorang ibu yang mati dengan memeluk sarung anaknya) è 9/10
Cerpen yang satu ini adalah cerpen yang sangat saya sukai dan sukses membuat saya meneteskan air mata. Cerita tentang ibu dalam cerpen ini dibalut dengan sedemikian rupa dan sangat sayang untuk dilewatkan.
                Penggalan, penggalan dialognya berulang kali menampar hati saya dan mengingatkan saya tentang ibu saya.
Aku Bukan Batu (Cerita yang membahas tentang kekal tidaknya seseorang) è 6/10
                Seperti biasa, tema cerita yang disuguhkan selalu tidak biasa. Cerpen ini menceritakan tentang si tokoh utama yang berbeda pendapat dengan gurunya tentang arti “kekelan” hingga menyebutkan beberapa hal untuk memperkuat masing – masing argument mereka.
Si X, Si X, And God (Percakapan tentang dua orang yang membicarakan mindset) è 7/10
                Awalnya saya bingung karena di awal –awal, isinya hanya dialog, dialog dan dialog. Tanpa narasi. Sampai saya berpikir, apakah memang boleh menulis cerpen dengan teknik seperti itu?
                Overall amanat yang ingin disampaikan oleh penulis, dapat ditangkap dengan mudah oleh pembaca dan sangat menginspirasi.  Atau setidaknya mampu membuat pembaca berpikir ataupun berkata, “Oh Iya.. Ya.. “ Bener juga”

Overall, buku ini recommended banget untuk kalangan 15 tahun ke atas. Kenapa? Karena terdapat beberapa kalimat dalam cerita yang berbau hal – hal 17+. Walupun tidak diceritakan secara mendetail. Buku ini berisi banyak sekali cerita kehidupan yang sering kita alami. Membuat kita berpikir ulang tentang ayah, ibu, tuhan dan masih banyak lagi yang lainnya. Pelajaran hidup dalam buku ini sangat menginspirasi. Selain itu, teknik yang digunakan oleh penulis dalam setiap cerpen juga berbeda – beda. Jadi buat yang berminat menajdi penulis, sangat dianjurkan untuk membeli buku ini dan mempelajari tekniknya. RECOMMENDED
Dari nilai yang saya kasih di masing – masing cerpen, hasil akhir nilai rata – rata buku ini adalah 6.6 J

Rabu, 01 Januari 2014

Love Is Blind

0



Judul : Love Is Blind
Author :  FYA (@fya27)
Genre : Romance, family, tragedy.
PG/RATING : 15
Cast :
ü  Choi Hyun Yoo (Kang Hyun Yoo)
ü  All big bang member and 2NE1
ü  Lee Se Hyun

‘Cinta itu indah dan fleksibel! Dapat menjadi obat dari segala penyakit! Tapi juga dapat menjadi racun yang ganas dan mematikan!’
Love is blind story begins
Pagi nan indah. Matahari baru saja muncul dari persembunyiannya. Ia mulai menyebarkan senyumannya ke seluruh penjuru dunia. Senyum yang membawa kehidupan. Burung – burung terlihat bernyanyi di sarangnya mendendangkan lagu riang gembira, menyambut datangnya musim semi. Di sebuah rumah di pinggiran kota seoul terlihat sebuah rumah yang sederhana nan elok. Rumah yang tak terlalu besar, tapi cukup untuk sebuah keluarga kecil. Rumah yang terdapat taman yang cukup luas di bagian luarnya dengan dua lantai dan sebuah kolam ikan di pojok rumah. Dindingnya terbuat dari kayu yang di cat dengan warna biru laut. Warna kesukaan pemilik rumah tersebut. Terdapat bebrapa ukiran di atap dan jendela rumah yang di desain oleh penghuni rumah itu sendiri. Rumah yang tak terlalu besar, tapi damai dan menenangkan.
“Aaaaaaaaaaaa!!!! Oppa apa yang telah kau lakukan padaku semalam?” teriak seorang yeoja mendapati dirinya sedang naked bersama seorang namja di atas ranjang.
            “Hmmm? Kau ini kenapa lagi, eoh? Pagi – pagi sudah membuat keributan!,” tanya namja itu sambil mengucek – ucek matanya berusaha mengumpulkan nyawa – nyawanya.
            “Apa yang kau lakukan oppa? Kau sudah meniduriku semalam, eoh? Kau harus bertanggung jawab! Oppaku pasti tak akan melepaskanmu!” yeoja itu tertunduk lesu menyembunyikan air matanya yang jatuh.
            “Heh? Kau ini bicara apa? Kita kan sudah menikah kemarin? Kau lupa, eoh?,” namja itu terlihat kesal dengan kelakuan yeoja di depannya.
            “Ya! Kang Daesung kenapa kau tak mengatakannya dari tadi?” yeoja yang bernama Kang Hyun Yoo itu langsung mengusap air matanya dan melihat ke arah namja di sampingnya yang tak lain dan tak bukan adalah Kang Daesung yang baru saja menjadi suaminya setelah menikah kemarin.
            “Aisshh, Kau ini benar – benar pabo! Bagaimana bisa seorang artis terkenal sepertiku bisa menyukai yeoja pabo sepertimu, eoh?” Daesung membuang mukanya tak ingin melihat wajah Hyun Yoo yang sedang menatapnya.
            Oppa, mianhae! Aku lupa! Jangan marah ya!” Hyun Yoo menarik – narik tangan Daesung dengan manja berusaha untuk merayunya.
            Gwaenchana. Tapi aku mau ini dulu!” ucap Daesung sambil menunjuk bibirnya sembari tersenyum evil.
            “Eoh? Morning kiss?”
            “Kau tak mau? Ya sudah!”
            “Ani!”
            Hyun Yoo mendekat ke arah Daesung dan mencium bibirnya singkat.
****************
            “Hyung, bagaimana semalam? Sukses?,” tanya Seungri meledek Daesung.
            “Hmmm”
            “Kenapa Hyung? Kau tak berhasil melakukannya dengan Hyun Yoo? Ya maklum lah hyung dia kan masih umur 20 tahun. Jadi kau sabar saja ok? Bagaimana kalau aku memberimu beberapa pelajaran agar kau bisa sukses?,” bujuk Seungri.
            “Dengar baik – baik ya maknae yadong! Aku sudah melakukannya dengan Hyun Yoo semalam dan aku tak butuh pelajaran yadong darimu! Ara?”
            “Ne!” Seungri hanya manggut – manggut kecewa karena gagal mendapatkan murid.
            “Kenapa dia Dae?,” tanya Taeyang sambil menunjuk Seungri.
            “I don’t know hyung. Sepertinya dia sedang merekrutku untuk menjadi murid yadongnya!”
            “Jeongmal?,” tanya Taeyang tak percaya dengan perkataan Daesung sambil menahan tawa.
            “Ne hyung!”
            “Daesung-ssi, ini ada surat untukmu. Baru saja datang diantar oleh seorang yeoja!,” ucap Lydia sambil memberikan sepucuk surat beramplop hitam.
            “Ne, gomawo!,” ucap Daesung sembari tersenyum.
            “Surat apa itu Dae?,” tanya Taeyang penasaran lalu mulai mendekat untuk mengintip isi surat beramplop hitam itu dan tanpa nama pengirim. Aroma surat itu juga semerbak memenuhi seluruh ruangan.
“Surat yang misterius!” batin Dae.
            “Cepat buka hyung!,” ucap Seungri tak sabar yang tiba – tiba sudah berada di belakang daesung.
            “Hei kalian sedang apa? Serius sekali?,” tanya Ji Yong yang baru datang bersama Seung Hyun, Park Bom dan CL.
            “Daesung Hyung mendapat surat misterius hyung!,” jawab Seungri.
            Ji Yong, Seung Hyun, CL dan Bom pun langsung ikut merapat ingin mengetahui apa isi surat yang di dapatkan Daesung.
            ‘Ku tunggu kau di Namsan Tower jam tujuh malam. Datanglah atau kau akan menyesal seumur hidupmu!’ ~LSH
            “LSH?,” pekik mereka semua bersamaan. Lalu melirik ke arah Seungri dengan kompak.
            “A… aniyo Hyung, nuna, CL! Bukan aku pengirimnya!” keringat Seungri berjatuhan sejagung – jagung.
            “Kau yakin?,” tanya Ji Yong menyelidik.
            “Ne! mungkin saja dari VIP yang iseng? Iya bukan? “ elak Seungri.
            “Fans fanatik daesung oppa!,” tambah CL.
            “Mungkinkah?,” tanya Seung Hyun.
            “Nothing impossible,” jawab Bom.
            “Kau akan datang menemuinya kah Daesung?,” tanya Taeyang.
            “Ne, hyung! Sepertinya aku mengenali tulisan tangan ini! Dan aroma kertas ini tak asing untukku!,” jawab Daesung masih berpikir.
            “Apakah kau mau kami temani?,” tanya Ji Yong.
            “Ani hyung! Tak perlu!,” jawab Daesung mantap
************
 Namsan Tower at 7 pm
            ‘Terkadang hal – hal yang mustahil bisa saja terjadi dan muncul di depanmu di waktu yang tidak tepat. Saat hal itu datang kau akan sangat kesulitan untuk membedakan yang mana kenyataan dan yang mana mimpi. Jika kau terus terjebak di dalamnya, kau bisa gila! Dan hal terburuknya, kau bisa terbunuh olehnya!’
            Daesung masih menunggu dengan sabar di bangku dekat namsan tower. Sambil terus melihat detik demi detik yang berjalan di jam tangannya. Harap – harap cemas siapa yang akan datang menemuinya.
            “Daesungie? Kau sudah datang? Mianhae membuatmu menunggu lama!,” ucap seseorang dari belakang Daesung.
            Daesung menoleh ke belakang untuk melihat siapa gerangan orang yang telah mengiriminya surat misterius itu. “Se.. Se.. Hyun.. –ah?” ucap Daesung terbata – bata, tak percaya akan apa yang dilihatnya.
            “Ne. kenapa tatapanmu seperti itu apadaku? Seperti melihat hantu saja?”
            “Kau masih hidup?”
            “Ne, I’m here. I’m alive oppa! I’m still alive! Just for you!”
            Daesung terduduk lemas di atas rerumputan. Cahaya dari lampu – lampu taman seakan membias hatinya. Membakar jantungnya. Merenggut oksigen yang dihirupnya. Seolah tak percaya akan apa yang ada di depan penglihatnnya Daesung terus mengucek – ucek matanya yang sipit itu hingga membuatnya berubah warna menjadi kemerahan.
            “Daesungie, ini aku Lee Se Hyun. Kau tak merindukanku, eoh? Kenapa kau tak mendekat dan memelukku saja?”
            “Nuna, apa yang kau inginkan dariku?”
            Se Hyun memicingkan matanya, berusaha mencerna setiap kata yang baru saja di lontarkan oleh Daesung. “Aku ingin menagih janjimu! Kau bilang jika penyakit nort nodulemu itu sudah sembuh kau akan mengajakku menikah dan membina keluarga kecil bersamaku bukan? Sekarang aku ingin kau menepati janjimu itu!”
            “Mwo? Selama empat tahun nuna telah menghilang dari kehidupanku dan sekarang tiba – tiba nuna kembali dan meminta menikah denganku? Nuna sedang bercanda, eoh?”
            “Aniyo! Aku serius Daesung-ssi! Kau tahu kenapa kau bisa selamat dalam kecelakaan waktu itu? itu karena aku mengubah arah setirnya dan memposisikan truck itu agar mengenai diriku dan tak melukaimu. Oleh karena itu saat kita akan keluar menggunakan mobilmu aku berusaha keras agar kau membiarkanku yang menyetir. Kau tahu kenapa? Karena aku tak ingin kau terluka! Jadi aku membiarkan diriku sebagai penggantimu! Dan apakah kau tahu aku mengalami masa – masa sulit selama ini, eoh? Aku berusaha untuk tetap hidup dengan sekuat tenagaku. Tanpa ada seseorang pun di sisiku yang menyemangatiku. Kau pikir itu semua mudah eoh? Aku melakukan semua ini untukmu Daesung-ssi!” Se Hyun terduduk lemah di depan Daesung, menatap mata Daesung dalam. Tatapan matanya menyorotkan sesuatu yang menyakitkan, sangat menyakitkan membuat Daesung takut untuk membalas tatapannya.
            “Tapi nuna. Aku sudah menikah! Aku tak tahu kalau kau masih hidup. Bukankah dokter waktu itu mengatakan kau sudah mati, eoh?”
            “Ne, waktu itu dokter hanya berbohong. Dia melihat keadaanku sangat parah dan kemungkinanku untuk sembuh sangat sedikit. Selain itu dia juga melihat tak ada satu pun anggota keluargaku yang peduli padaku kecuali kau. Dia juga melihat sepertinya banyak yang menginginkan aku mati, jadi dia berusaha untuk menyembuhkanku secara diam – diam dan mengatakan padamu seolah – olah aku sudah mati agar tak ada yang mengangu proses penyembuhanku!”
            Daesung semakin merasa bingung mendengar apa yang dijelaskan oleh Se Hyun. Dia merasa serba salah. Di satu sisi Se Hyun adalah wanita yang sangat dicintainya dulu dan pernah mengisi ruang hatinya selama beberapa tahun. Se Hyun juga telah menyelamatkan nyawanya dan setia menemaninya saat dia sedang terpuruk karena penyakit nort nodule yang pernah di deritanya. Tapi di sisi lain dia juga mencintai Hyun Yoo. Hyun Yoo adalah satu – satunya yeoja yang ia cintai saat ini dan Daesung tak berniat untuk menyakiti hati wanita lagi. Setelah ditinggal pergi oleh Se Hyun, Daesung merasa hidupnya tak berguna lagi. Dunianya seakan runtuh san hancur. Tak ada lagi harapannya untuk hidup. Semuanay musnah tak bersisa. Setiap hari ia hanya minum – minum dan bermain – main dengan wanita untuk melampiaskan kesedihannya. Tapi setelah bertemu dengan Hyun Yoo dia seolah menemukan secercah harapan lagi. Daesung menemukan semangat hidupnya lagi. Hyun Yoo lah yang telah berhasil membuat Daesung bangun dari keterpurukan hidupnya dan semua anggota Big Bang sangat berterima kasih pada Hyun Yoo saat itu. mereka semua juga setuju dengan hubungan Hyun Yoo dan Daesung. Malahan yang membuat Daesung dan Hyun Yoo bisa semakin dekat adalah Hyung dan Dongsaengnya di Big Bang, karena Hyun Yoo adalah adik dari Choi Seung Hyun, salah satu member Big Bang.
            “A… Aku tak bisa nuna! Mianhae! Aku bisa memberikan apapun yang kau mau! Apapun itu, asal kau tak meminta cinta dan menikah denganku!” Daesung mulai berani membalas tatapan mata Se hyun yang sangat tajam dan menusuk itu.
            “Aku tak menginginkan apapun! Yang ku inginkan hanya kau Daesung-ssi! Jika aku tak dapat memilikimu maka orang lain juga tak boleh!” Se Hyun mendekat ke arah Daesung dan mencium bibir Daesung lama dengan cukup kasar. Meronta meminta balasan dari Daesung tapi Daesung malah meminta sebaliknya. Cukup lama bagi Daesung untuk menarik dirinya menjauh dari Se Hyun karena ternyata tenaga yeoja yang umurnya lebih tua tiga tahun darinya itu lebih kuat darinya.
            “Hyung?!,” pekik Seungri dari balik semak.
            “Omo! Oppa?!,” tambah Minzy yang juga ikut mengintip.
            Ternyata member big bang dan 2NE1 mengikuti mobil daesung dari belakang tanpa sepengetahuan Daesung. Mereka melihat semua kejadian malam itu dan hanya dapat melongo menatapnya. Tak peracaya akan apa yang dikatakan oleh penglihatan mereka. Seung Hyun hanya dapat menarik nafasnya dalam. Jika saeng nya mengetahui hal ini dia pasti akan sangat terluka dan kembali ke kebiasaanya dulu. Merusak setiap barang yang ada di rumah seperti orang gila!
Flashback
            Seung Hyun terus menatap Hyun Yoo, menatapnya dalam berusaha menenangkan perasaan saengnya dengan memeluknya lembut. “Oppa ada disini Hyun Yoo! Oppa disini! Kau tak perlu khawatir! Tak akan ada yang melukaimu lagi!,” ungkap Seung hyun sembari mengelus rambut Hyun Yoo lembut.
            Hyun Yoo terus saja berteriak tak jelas walaupun Seung Hyun sudah memeluknya. Ia merasa sangat bersalah pada kekasihnya yang meninggal karena dirinya. Choi Siwon, itulah nama namja tersebut. Mereka berdua akan menikah dalam beberapa hari ke depan. Tapi takdir berkata lain, Siwon mati tertusuk pisau pencuri yang berusaha merebut cincin pernikahan mereka dari tangan Hyun Yoo.
            Semenjak kejadian itu Hyun Yoo hanya bisa menangis dan terus menangis. Sesekali merusak barang yang ada di dekatnya dan berteriak tak jelas. Hyun Yoo hanya mampu duduk di pojok ruangan, memeluk lutunya dan memukul – mukul kepalanya sendiri. Dia merasa telah membunuh Siwon dan dia ingin dirinya mati untuk membayarnya. Tak jarang Hyun Yoo berusaha melukai dirinya dengan pecahan kaca dan pisau. Tak jarang juga ia keluar masuk rumah sakit karena ulahnya yang berusaha melukai pergelangan tangannya. Ia juga sering membenturkan kepalanya ke tembok dan memukul – mukulnya hingga menyebabkan gegar otak ringan di kepalanya sehingga ia sering lupa akan sesuatu yang baru saja dialaminya.
            Suatu ketika Seung Hyun datang ke rumah bersama Daesung karena kelupaan membawa handphonenya. Saat itulah Hyun Yoo bertemu dengan Daesung. Hyun Yoo yang awalnya melempari barang – barang ke tembok, langsung berhenti saat melihat senyuman maut Daesung. Senyum yang sering Daesung berikan kepada mangsanya agar mangsa tersebut bertekuk lutut kepadanya. Tapi senyum kali ini sedikit berbeda, senyumnya menenangkan dan meneduhkan hati Hyun Yoo. Seung Hyun hanya bisa tertegun melihat keajaiban itu. Dia yang memberikan pelukan lembut seorang kakak kepada adiknya saja tak berhasil membuat Hyun Yoo tenang. Tapi Daesung yang baru pertama kali dilihat oleh Hyun Yoo dan hanya tersenyum kepadanya, mampu membuatnya tenang dan damai. Semenjak saat itu semua berubah. Daesung dan Hyun Yoo semakin dekat dan mereka mampu melupakan trauma mereka masing - masing.
Flashback end
‘Cinta memberikanmu kekuatan yang dahsyat! Kekuatan yang mengerikan! Cinta membuatmu mampu untuk bertahan hidup! Namun tak jarang cinta membuatmu ingin mati! Membuatmu terbunuh karena CINTA!’
*************
Satu bulan kemudian  
Skandal dam foto ciuman Daesung bersama seorang wanita yang bukan istrinya dan lawan mainnya di suatu drama pun menyebar luas di internet, Koran dan tabloid. Berminggu – minggu hal tersebut menjadi trending setter dan hot topic. Ternyata saat Se Hyun bertemu dengan Daesung, ia membawa orang lain dan meminta orang lain tersebut untuk memotretnya dan memberikannya kepada media.
            Hyun Yoo yang ternyata sedang hamil menjadi stress dengan berita tersebut. Walaupun Daesung sudah berulang kali menjelaskannya. Namun sulit bagi Hyun Yoo untuk menerima semua penjelasan Daesung. Yang Hyun Suk sajangnim menyuruh Daesung untuk vakum dari kegiatan Big Bang selama beberapa saat sampai masalah ini selesai. Masalah ini benar – benar mencemarkan nama baik Daesung dan Big Bang. Media mengangap Daesung bukanlah namja yang baik dan artis yang patut di contoh karena telah bermesraan dengan yeoja lain padahal dia sudah menikah.
            “Chagiya, kau tak ingin makan?,” tanya Daesung lembut pada istrinya yang berbaring di kamar tidur terus – terusan dan tak beranjak dari tempat tersebut selama sepekan ini.
            Hyun Yoo hanya menggelengkan kepalanya. “Hyun Yoo-ah, kau harus makan! Apakah kau tak kasihan dengan bayi yang ada dalam kandunganmu itu, eoh?  Kau boleh membenci Daesung, tapi anakmu itu tidak salah apa – apa bukan? Kau harus makan Hyun Yoo!” Seung Hyun berusaha merayu saeng nya.
            “Oppa!,” panggil Hyun Yoo lirih saat kedua namja itu sudah menyerah untuk merayunya makan dan beranjak keluar dari kamarnya.
            “Aku ingin makan bersamamu oppa! Hanya berdua denganmu! Bisakah kau menyuruh Daesung oppa pergi dan meninggalkanmu bersamaku?,” pinta Hyun Yoo.
            Daesung memberikan piring makanan itu pada Seung Hyun lalu pergi meninggalkan Hyun Yoo dan Seung Hyun di kamar. Seung Hyun mulai menyuapi Hyun Yoo. Sendok demi sendok nasi telah masuk ke dalam mulut Hyun Yoo, hingga sendok ke terakhir pun telah berhasil di lahap habis semua olehnya. Namun tak ada pembicaraan sama sekali di antara mereka berdua. Keadaan hening dan sunyi. Hanya suara sendok yang bergetar di atas piring yang terdengar.
            Setelah menghabiskan makanannya dan meminum obat penguat janin itu karena dokter bilang kandungannya lemah karena terlalu stress, Hyun Yoo kembali menarik selimut menutupi tubuhnya dan tak memandang Seung Hyun smaa sekali.
            “Hyun Yoo, kau harus percaya pada Daesung-ssi! Dia tak kan mengkhianatimu! Aku tahu siapa dia! Percayalah!” Seung Hyun beranjak pergi meninggalakan Hyun Yoo. Namun, spontan Hyun Yoo memeluk kaki Seung Hyun dan menagis sejadi – jadinya disana.
“ Oppa! Aku benar – benar terluka! Hatiku benar – benar sakit! Bisakah kau tetap disini dan menemaniku hingga aku terlelap?,” pinta Hyun Yoo. Seung Hyun menganguk dan kembali ke tempat duduknya. Iya mengelus rambut dan ubun – ubun Hyun Yoo lembut berusaha untuk membuat ketenangan untuk adik tercintanya.
**********
6 bulan kemudian
Setelah beberapa bulan akhirnya rumor itu hilang di telan bumi karena tak ada bukti yang mampu menguatkannya. Daesung kembali aktif dalam kegiatannya bersama YG dan Big Bang. Hyun Yoo juga mulai melupakan masalah tersebut karena dia tak ingin membuat dirinya stress dan berpengaruh pada pertumbuhan janinya.
Drrt.. Drrt… Drrt… sebuah pesan membuat Handphone Daesung bergetar.
‘Sekarang istrimu tercinta ada di depanku. Kau mau aku membunuhnya sekarang atau menunggumu hingga datang dan menyaksikanku menghabisi mereka?’
Daesung langsung mengambil kunci mobilnya dan menelepon Hyun Yoo.
“Kau ada dimana?,” tanya Daesung setelah dapat terhubung dengan Hyun Yoo.
“Oppa, kau kenapa!,” tanya Hyun Yoo balik yang bingung mendengarkan suara Daesung yang kacau.
“Kau ada dimana?,” tanya Daesung kasar dan memaksa.
“Aku ada di rumah sakit sedang check up. Kau bilang kau tak bisa menemaniku jadi ya aku berangkat sendiri!”
“Tetaplah disana dan jangan kemana – mana! Aku akan menjemputmu!”
“Ne”
************
Hyun Yoo menunggu Daesung tak sabaran di depan rumah sakit. Kakinya menendang beberapa kerikil yang ada di depannya untuk menghilangkan kejenuhan. Hingga akhirnya Daesung keluar dari mobil berwarna hitam pekat di seberang jalan. Hyun Yoo melambaikan tangannya pada Daesung dan mulai menyeberang. Daesung menyuruh Hyun Yoo tetap pada posisinya namun Hyun Yoo tak mendengarnya. Daesung yang dihujam ke khawatiran tingkat tinggi langsung menyeberang untuk menyusul Hyun Yoo tanpa menghiraukan jalanan.
Braaaaaakk…………..
 Ciiiiiiiiiiiiiit……………
Suara mobil yang berusaha mengerem dan menghindari Hyun Yoo namun tak berhasil tepat waktu membahana.  Diiringi suara mobil yang menabrak Daesung dan membuat Daesung terpental hingga ke seberang tepat di samping Hyun Yoo dengan penuh darah di tubuhnya. Darah mengalir dengan deras dari pelipisnya. Seluruh tubuhnya luka – luka.
“Oppa!,” Hyun Yoo berusaha meraih tangan Daesung denagn sekuat tenaganya. Berusaha menarik tubuhnya denagn terseok – seok mendekat ke arah Daesung yang berlumuran darah di sekujur tubuhnya. Hyun Yoo tak mempedulikan  darah yang keluar dengan deras dan membasahi seluruh kakinya. Ia terus berusaha menuju ke temapat Daesung dan mengengam tangannya hingga berhasil. Bulir – bulir air panas pun mulai jatuh membasahi pipi Hyun Yoo.
“Hyun Yoo, sarangahae!,” ungkap Daesung dengan terbata dan segenap sisa kemampuannya.
“Nado, sarangahae oppa!”
Prok prok prok….. “Kisah Cinta yang mengharukan sekali !” seseorang keluar dari mobil yang tadi menyerempet Hyun Yoo.
“Dari dulu hingga sekarang kau selalu bodoh Daesungie! Kau tak pernah berubah! Kau selalu
rela mengorbankan apapun untuk oranmg yang kau cintai! Aku sangat terharu sekali! and I’m proud of you!”
“Se hyun nuna?”
“Kau ingin tahu kenapa aku melakukan ini bodoh?” Se Hyun mendekat ke Daesung dan menyingkirkan tangan Hyun Yoo kasar dari Daesung.
“Itu semua karena aku ingin membalaskan dendam adikku! Kau ingat gadis kecil yang membawakanmu boneka doraemon kecil saat jumpa pers kalian tahun 2007? Lalu kau terharu melihatnya dan mengambil boneka doraemon itu darinya lalu menorehkan tanda tanganmu disana dan memberikan boneka itu kembali pada anak kecil itu. Dia adalah adikku! Dan dia sekarang sudah mati karenamu! Kau tahu kenapa? Karena dia di bunuh oleh fans – fans fanatikmu! Dai dibunuh hanya karena tak mau memberikan boneka doraemon kecil yang tertorehkan tanda tanganmu disana! Ia sangat mencintaimu dan tak mau memberikannya pada mereka! Kau tahu itu, eoh? Kang Daesung!” Se Hyun menginjak tangan Hyun Yoo yang berusaha mengengam tangan Daesung kembali.
“Apo!” Hyun Yoo menjerit kesakitan. Meronta meminta tangannya dilepaskan. Namun Se Hyun tak menggubrisnya. Dia masih fokus pada ceritanya kepada Daesung.
“Lepaskan dia nuna!” Daesung memelas, memohon kepada Se Hyun yang berdiri di depannya.
“Hanya karena adikku tak mau memberikan boneka doraemon itu! mereka membunuhnya, memutilasi bagian – bagian tubuh mungilnya lalu membawa pergi boneka doraeomon itu! Dan aku? Aku hanya bisa mendengar teriakan adikku yang menyayat hatiku ketika mereka mulai memutilasi tubuh adikku dengan gergaji mesin hingga dia mati. Aku tak bisa menyelamatkannya karena ruangan itu mereka kunci, aku hanya bisa menunggu dan terus menunggu sambil mendengarkan lagu sedih teriakan adikku! Aku sangat bodoh bukan? Kau tahu betapa terpuruknya aku saat mendapati satu – satunya keluargaku mati dengan cara yang sangat menggenaskan seperti itu? bisakah kau membayangkan bagaimana perasaanku? Bisakah kau memutar balik waktu dan tak memberikan tanda tanganmu pada adikku sehingga dia tak akan mati? Bisakah kau melakukannya Kang daesung??” Se Hyun melanjutkan kata – katanya dan meninggikan suaranya di akhir kalimat. Ia menekan injakannya pada tangan Hyun Yoo dan yeoja itu hanya bisa meringis kesakitan.
“Nuna, bisakah kau menghentikannya! Kau tak melihat semua orang mengerubungi kita?” Daesung memelas dan memohon kepada Se Hyun.
“Peduli apa dengan mereka semua yang ada disini? Huh? Apakah mereka juga peduli dengan nasib adikku saat itu atau mengasihaninya sedikit saja? Fansmu itu sungguh kejam!”
“Lalu kalau memang mereka yang melukai adikmu kenapa kau tak bunuh saja mereka? Kenapa kau menganguku dan menyakiti orang yang aku saying?”
“Aku sudah menghabisi mereka semua dan aku tak ingin kau hidup bahagia sedangkan aku menderita!”
Terlihat gerombolan orang – orang mulai membuka jalan saat polisi datang bersama member Big Bang dan 2NE1. “Se Hyun-ssi, anda ditangkap karena telah melakukanbanyak tindak kriminal! Ikut kami sekarang juga dan silahkan jelaskan semuanya di kantor polisi!” polisi membawa Se Hyun pergi dan Se Hyun memberikan senyum masam yang mengerikan kepada Daesung sebelum ia benar – benar menghilang bersama polisi – polisi itu.
“Daesung –ah? Kau tak apa? maaf kami terlambat!,” ucap Ji Yong.
Daesung melihat kepergian Hyun Yoo bersama Seung Hyun dengan nanar. Seung Hyun menggendong adiknya masuk kembali kedalam rumah sakit itu. Dan petugas rumah sakit itu mulai keluar dan membawa Daesung yang sudah mulai kehilangan kesadarannya.
Daesung menjalani operasi setelah petugas membawanya masuk ke dalam. Namun operasi itu tak berhasil dan dia meninggal di meja operasi. Sedangkan Hyun Yoo, anaknya terpaksa harus lahir dengan lebih cepat, sehingga bayi itu harus lahir premature melalu operasi Caesar. Hyun Yoo pun meninggal di meja operasi ketika melahirkan bayinya. Little Dae yang berjenis kelamin yeoja itu pun lahir dalam keadaan yatim piatu. Seung Hyun yang merasa iba padanya mengangkatnya sebagai anaknya dan Park Bom, yang selama tiga tahun pernikahan mereka, park Bom belum juga hamil. Seung Hyun memberi nama little dae itu, Choi Dae Hyun. Gabungan dari nama Daesung dan Hyun Yoo. Ia juga memberikan marganya kepada bayi itu karena ia tak ingin kelak anak itu merasa berbeda dengan anak – anak Seung Hyun lainnya dan Seung Hyun meminta Park Bom dan semua member Big Bang dan 2NE1 untuk tak mengatakan apapun pada Dae Hyun nanti dan tak membahas hal ini lagi karena tak ingin membuat Dae Hyun terluka nantinya.
 “Lupakan saja ini semua! Anggap tak pernah terjadi! Jangan pernah mengungkit – ungkitnya lagi! Ara?” ucap seung Hyun mantap dengan keputusannya.
“Ne!” jawab mereka semua kompak.
‘Hal terindah dari cinta adalah lahirnya seorang bayi yang merupakan kesatuan dari dua orang yang saling mencintai!’
Love is Blind Story ends
************
                                          
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com