Minggu, 19 Januari 2014

Review Penjaja Cerita Cinta

0

Cover       
Judul          : Penjaja Cerita Cinta
Penulis       : @edi_akhiles
Penerbit     : DIVA Press, Yogyakarta
Cetakan 1  : Desember 2013
Tebal         : 192 halaman




Nano – nano, itulah hal pertama yang bisa saya ungkapkan setelah membaca buku kumpulan cerpen ini. Manis, asem, asin, pahit, pedas, semuanya jadi satu. Namun, hal itu bukan sesuatu yang mengherankan lagi untuk saya. Kenapa? Karena menurut saya penulisnya memang sudah luar biasa hebatnya. Sehingga tak akan mengherankan lagi jika apa yang ditulisanya juga luar biasa bahkan mampu menginspirasi orang lain.
Penjaja Cerita Cinta, awal pertama saya mendaptkan buku ini, tak ada sedikit pun gambaran tentang cerita seperti apakah yang akan di buat oleh penulisnya. Judulnya memang menarik perhatian karena terkesan cukup “nyeleneh” dan tidak mainstream. Namun saya kurang suka dengan desain covernya, terlalu biasa dan kurang “eye catching” untuk kalangan anak muda seperti saya ini. hehe

Penjaja Cerita Cinta (Cerita tentang seorang pria yang berprofesi sebagai penjaja cerita secara llisan) è 8/10
Awal saya membaca cerpen pertama dalam buku ini, kepala saya langsung dibuat pusing dengan kata “senja”. Senja saat petang mulai datang dan nama karakter. Membuat pembaca harus pandai – pandai membedakan konteks manakah yang sedang dipakai oleh penulis dalam sebuah kalimat. Saya tahu mungkin niat penulis baik, ia ingin agar pembaca bisa konsentrasi dan fokus dengan apa yang dibacanya dengan membuat sebuah bacaan yang menurut saya agak “berbelit” jika tidak benar – benar dibaca dengan seksama. Selain itu pemenggalan kalimat saat perpindahan alur dari sudut pandang si “penjaja cerita” dan si “penulis” agak kurang jelas dan membuat pembaca bingung.
Namun selain hal – hal tersebut, cerpen yang satu ini memiliki cerita yang tidak biasa dan tidak mainstream. Tema yang berbeda, gaya yang berbeda. Segala hal tentang cinta tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas dan diceritakan. Cerita cinta dalam cerpen ini memiliki banyak diksi dan quote yang menarik. Penggambaran latar cerita juga dipaparkan dengan cukup jelas sehingga pembaca bisa membayangkan tempat seperti apakah yang sedang diceritakan oleh penulis.
Overall, cerpen ini cerpen yang paling saya suka. Nusuk banget soalnya. Jleb gitu deh. Tsakep kalo kata Pak Edi. Heheh
“Sebagai lampu, kadang aku meliuk saat angin mengusapku dengan lembut merayu. Tapi, sebagaimana ceritamu, Senja tak pernah goyah sedikit pun untuk menyalakan rindu di dadanya.”
“Betapa malunya aku sebagai api  yang terlihat tegar membakar apa pun jika ternyata hatiku masih sering goyah oleh rayuan angin yang mendesau.”

Love is Ketek (Cerita tentang seorang cowok yang punya cewek bermasalah dengan ketek?) è 7/10
                Ngakak! That’s the first thing that I can said about this story. Ceritanya ngalir banget. Khas anak muda. Awal paragraph yang langung ngena bak petir yang menyambar.
“Oke Fine!”
Ceritanya sih simple. Cukup sering dialami oleh anak muda jaman sekarang juga sepertinya. Tapi karena tema yang diangkat adalah “ketek”, jadi agak nggak biasa deh.
Cinta Yang Tak Berkata – Kata (Cerita tentang seorang pria yang senang memberikan puisi untuk kekasihnya) è7/10
Cerita cinta yang ingin dituliskan oleh penulis dalam cerpen ini cukup pelik dan menguras emosi.
“Aku butuh cintamu yang nyata, bukan cintamu yang penuh kata – kata!”
Kata – kata itu secara tidak langsung menyentil sebagian kaum adam yang sangat senang sekali menggoda wanitanya dan memuja mereka dengan kata – kata yang manis. Bodohnya lagi, wanita – wanita tersebut sangat senang, hingga melayang di udara (ngefly, kata kerennya). Walaupun kata – kata tersebut sudah berulang kali di ucapkan oleh kekasihnya dan dengan sangat jelas ia tahu jika kata – kata itu hanya gombalan belaka.
Namun bukan Pak Edi namanya jika tidak bisa memutar balikan dan mengolah hal yang biasa menjadi luar biasa. Tokoh utama wanita dala cerita ini ‘mungkin’ sudah lelah dengan kekasihnya yang hanya mengungkapkan rasa sayangnya dengan ‘kata – kata’ tanpa perbuatan nyata. Sehingga wanita tersebut memintanya secara tidak lanngsung untuk mengurangi melakukan hal tersebut dan malah menimbulkan percekcokan yang menyakiti hati keduanya.
Dijual Murah Surga Seisinya (Cerita tentang penulis sendiri (mungkin), yang mendapat ‘info’ jika ia bisa masuk surge dengan hanya 2.784.000) è 7/10
Ceritanya menginspirasi dan secara tidak langsung mengetuk hati pembacanya untuk ingat tentang infak/sadakah. Berapa banyakkah uang yang telah kau habiskan untuk di jalan Allah?
Melakukan hal baik itu sulit. Namun melakukan hal yang buruk itu sangat mudah, bahkan tanpa sadar pun kita dapat melakukannya.
Menggambar Tubuh Mama (Cerita tentang seorang anak yang ditinggal oleh ibunya) è 6/10
Narasi di paragraf – paragraph awal cukup untuk membuat bulu kuduk pembaca merinding membayangkannya. Seperti biasa, ide ceritanya sangat tidak biasa dan memiliki makna yang dalam. Namun endingnya “ngantung”. Nasib anak tersebut tidak jelas setelah ditinggal ibunya.
               
Secangkir Kopi untuk Tuhan (Kecintaan si tokoh utama pada simoncelli yang secara langsung ikut menyaksikan kematiannya) è 6/10
Cerpen ini mengisahkan luka yang sangat mendalam di hati tokoh utama (mungkin juga penulisnya sendiri) yang ditinggal pergi oleh idolanya. Sehingga secara tidak langsung ia protes kepada-Nya tentang kejadian tersebut. Walaupun pada akhirnya ia sadar jika ia tak pantas untuk melakukan itu.

Tak Tunggu Balimu (Cerita tentang teman karakter utama yang awalnya tidak suka menyukai lagu tak tunggu balimu, namun malah menjadi suka karena suatu kondisi) è 6/10
                Dalam cerpen ini, ada beberapa pengetahuan baru yang saya dapat salah satunya, filsafat hermeneutika. Penjabaran sang penulis tentang “What is said?” dan “The Act of Saying” cukup jelas dan mudah dimengerti. Cerita ini juga menjadi tak biasa karena banyaknya ilmu pengetahuan yang disampaikan dan cara penyampaiannya yang jelas.
Cinta Cantik (Cerita tentang si tokoh utama yang mendapat gambaar cewek cantik) è 6/10
Ceritanya simple. Membahas kehidupan sehari – hari seorang pria. Tidak terlalu banyak diksi yang dipakai oleh penulis dalam cepen ini. Namun “keenceran” ceritanya yang ngalir banget itu membuat cerpen ini menjadi menarik untuk dinikamti di waktu sibuk sekalipun. Kenapa? Karena cerita ini sangat mudah untuk dipahami, tidak seperti yang lainnya yang membutuhkan sedikit perhatian lebih J
Tamparan Tuhan (Cerita tentang orang yang berharap orang lain ikut merasakan apa yang ia rasakan, karena menurutnya orang yang terdalimi itu doanya mustajab) è 6/10
                Si tokoh utama pernah mengalami kesakitan karena Si X. Sekarang Si X mengalami kesakitan karena seseorang dan meminta tuhan untuk menghukum orang lain karena telah menyakitinya. Mungkin maksud dari cerpen ini adalah tentang hukum karma.
Abah, I Love You (Cerita tentang abah sang penulis (mungkin) yang sangat keras mendidiknya) è 7/10
Awalnya mungkin si tokoh utama meras tidak senang dan risih. Namun pada akhirnya ia menyadari jika apa yang dilakukan oleh ayahnya itu adalah untuk kebaikannya sendiri. Para orang tua sudah banyak makan asam garam kehidupan, jadi mereka pasti lebih tahu banyak hal daripada kita yang hanya memiliki pengalaman sepanjang jari kuku.
Cerita Sebuah Kemaluan (Cerita tentang Si Tokoh utama yang berharap memiliki kelamin dua?) è 5/10
                Jujur saja saya tidak terlalu mengerti dengan maksud cceritanya. Namun dalam cerpen ini, penulis tidak terlalu banyak menggunakan diksi dan lebih memilih kalimat yang sederhana.
Munyuk (Cerita tentang seorang suami yang mengatai istrinya munyuk) è 6/10
Entah kenapa, tapi saya tidak terlalu suka dengan cerita – cerita yang berbau cerita keluarga – keluarga dan konfliknya yang peli. Namun yang dapat saya katakana setelah membaca cerpen ini adalah, endingnya tidak jelas serta maksud / amanat yang ingin disampaikan penulis dalam cerpen ini tidak dapat saya tangkap dengan baik dan benar. Maksud ceritanya juga masih menggantung menurut saya.
Lengking Hati Seorang Ibu yang ditinggal Mati Anaknya (Cerita tentang seorang ibu yang mati dengan memeluk sarung anaknya) è 9/10
Cerpen yang satu ini adalah cerpen yang sangat saya sukai dan sukses membuat saya meneteskan air mata. Cerita tentang ibu dalam cerpen ini dibalut dengan sedemikian rupa dan sangat sayang untuk dilewatkan.
                Penggalan, penggalan dialognya berulang kali menampar hati saya dan mengingatkan saya tentang ibu saya.
Aku Bukan Batu (Cerita yang membahas tentang kekal tidaknya seseorang) è 6/10
                Seperti biasa, tema cerita yang disuguhkan selalu tidak biasa. Cerpen ini menceritakan tentang si tokoh utama yang berbeda pendapat dengan gurunya tentang arti “kekelan” hingga menyebutkan beberapa hal untuk memperkuat masing – masing argument mereka.
Si X, Si X, And God (Percakapan tentang dua orang yang membicarakan mindset) è 7/10
                Awalnya saya bingung karena di awal –awal, isinya hanya dialog, dialog dan dialog. Tanpa narasi. Sampai saya berpikir, apakah memang boleh menulis cerpen dengan teknik seperti itu?
                Overall amanat yang ingin disampaikan oleh penulis, dapat ditangkap dengan mudah oleh pembaca dan sangat menginspirasi.  Atau setidaknya mampu membuat pembaca berpikir ataupun berkata, “Oh Iya.. Ya.. “ Bener juga”

Overall, buku ini recommended banget untuk kalangan 15 tahun ke atas. Kenapa? Karena terdapat beberapa kalimat dalam cerita yang berbau hal – hal 17+. Walupun tidak diceritakan secara mendetail. Buku ini berisi banyak sekali cerita kehidupan yang sering kita alami. Membuat kita berpikir ulang tentang ayah, ibu, tuhan dan masih banyak lagi yang lainnya. Pelajaran hidup dalam buku ini sangat menginspirasi. Selain itu, teknik yang digunakan oleh penulis dalam setiap cerpen juga berbeda – beda. Jadi buat yang berminat menajdi penulis, sangat dianjurkan untuk membeli buku ini dan mempelajari tekniknya. RECOMMENDED
Dari nilai yang saya kasih di masing – masing cerpen, hasil akhir nilai rata – rata buku ini adalah 6.6 J

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com