Judul : Love Is Blind
Author : FYA (@fya27)
Genre : Romance, family, tragedy.
PG/RATING : 15
Cast :
ü Choi
Hyun Yoo (Kang Hyun Yoo)
ü All
big bang member and 2NE1
ü Lee
Se Hyun
‘Cinta
itu indah dan fleksibel! Dapat menjadi obat dari segala penyakit! Tapi juga
dapat menjadi racun yang ganas dan mematikan!’
Love
is blind story begins
Pagi nan indah.
Matahari baru saja muncul dari persembunyiannya. Ia mulai menyebarkan
senyumannya ke seluruh penjuru dunia. Senyum yang membawa kehidupan. Burung –
burung terlihat bernyanyi di sarangnya mendendangkan lagu riang gembira,
menyambut datangnya musim semi. Di sebuah rumah di pinggiran kota seoul
terlihat sebuah rumah yang sederhana nan elok. Rumah yang tak terlalu besar,
tapi cukup untuk sebuah keluarga kecil. Rumah yang terdapat taman yang cukup
luas di bagian luarnya dengan dua lantai dan sebuah kolam ikan di pojok rumah.
Dindingnya terbuat dari kayu yang di cat dengan warna biru laut. Warna kesukaan
pemilik rumah tersebut. Terdapat bebrapa ukiran di atap dan jendela rumah yang
di desain oleh penghuni rumah itu sendiri. Rumah yang tak terlalu besar, tapi
damai dan menenangkan.
“Aaaaaaaaaaaa!!!! Oppa
apa yang telah kau lakukan padaku semalam?” teriak seorang yeoja mendapati
dirinya sedang naked bersama seorang namja di atas ranjang.
“Hmmm?
Kau ini kenapa lagi, eoh? Pagi – pagi sudah membuat keributan!,” tanya namja
itu sambil mengucek – ucek matanya berusaha mengumpulkan nyawa – nyawanya.
“Apa
yang kau lakukan oppa? Kau sudah meniduriku semalam, eoh? Kau harus bertanggung
jawab! Oppaku pasti tak akan melepaskanmu!” yeoja itu tertunduk lesu
menyembunyikan air matanya yang jatuh.
“Heh?
Kau ini bicara apa? Kita kan sudah menikah kemarin? Kau lupa, eoh?,” namja itu
terlihat kesal dengan kelakuan yeoja di depannya.
“Ya!
Kang Daesung kenapa kau tak mengatakannya dari tadi?” yeoja yang bernama Kang
Hyun Yoo itu langsung mengusap air matanya dan melihat ke arah namja di
sampingnya yang tak lain dan tak bukan adalah Kang Daesung yang baru saja
menjadi suaminya setelah menikah kemarin.
“Aisshh,
Kau ini benar – benar pabo! Bagaimana bisa seorang artis terkenal sepertiku
bisa menyukai yeoja pabo sepertimu, eoh?” Daesung membuang mukanya tak ingin
melihat wajah Hyun Yoo yang sedang menatapnya.
“Oppa, mianhae! Aku lupa! Jangan marah
ya!” Hyun Yoo menarik – narik tangan Daesung dengan manja berusaha untuk
merayunya.
“Gwaenchana. Tapi aku mau ini dulu!” ucap
Daesung sambil menunjuk bibirnya sembari tersenyum evil.
“Eoh?
Morning kiss?”
“Kau
tak mau? Ya sudah!”
“Ani!”
Hyun
Yoo mendekat ke arah Daesung dan mencium bibirnya singkat.
****************
“Hyung,
bagaimana semalam? Sukses?,” tanya Seungri meledek Daesung.
“Hmmm”
“Kenapa
Hyung? Kau tak berhasil melakukannya dengan Hyun Yoo? Ya maklum lah hyung dia
kan masih umur 20 tahun. Jadi kau sabar saja ok? Bagaimana kalau aku memberimu
beberapa pelajaran agar kau bisa sukses?,” bujuk Seungri.
“Dengar
baik – baik ya maknae yadong! Aku sudah melakukannya dengan Hyun Yoo semalam
dan aku tak butuh pelajaran yadong darimu! Ara?”
“Ne!”
Seungri hanya manggut – manggut kecewa karena gagal mendapatkan murid.
“Kenapa
dia Dae?,” tanya Taeyang sambil menunjuk Seungri.
“I
don’t know hyung. Sepertinya dia sedang merekrutku untuk menjadi murid
yadongnya!”
“Jeongmal?,”
tanya Taeyang tak percaya dengan perkataan Daesung sambil menahan tawa.
“Ne
hyung!”
“Daesung-ssi,
ini ada surat untukmu. Baru saja datang diantar oleh seorang yeoja!,” ucap
Lydia sambil memberikan sepucuk surat beramplop hitam.
“Ne,
gomawo!,” ucap Daesung sembari tersenyum.
“Surat
apa itu Dae?,” tanya Taeyang penasaran lalu mulai mendekat untuk mengintip isi
surat beramplop hitam itu dan tanpa nama pengirim. Aroma surat itu juga
semerbak memenuhi seluruh ruangan.
“Surat yang misterius!”
batin Dae.
“Cepat
buka hyung!,” ucap Seungri tak sabar yang tiba – tiba sudah berada di belakang
daesung.
“Hei
kalian sedang apa? Serius sekali?,” tanya Ji Yong yang baru datang bersama
Seung Hyun, Park Bom dan CL.
“Daesung
Hyung mendapat surat misterius hyung!,” jawab Seungri.
Ji
Yong, Seung Hyun, CL dan Bom pun langsung ikut merapat ingin mengetahui apa isi
surat yang di dapatkan Daesung.
‘Ku
tunggu kau di Namsan Tower jam tujuh malam. Datanglah atau kau akan menyesal
seumur hidupmu!’ ~LSH
“LSH?,”
pekik mereka semua bersamaan. Lalu melirik ke arah Seungri dengan kompak.
“A…
aniyo Hyung, nuna, CL! Bukan aku pengirimnya!” keringat Seungri berjatuhan
sejagung – jagung.
“Kau
yakin?,” tanya Ji Yong menyelidik.
“Ne!
mungkin saja dari VIP yang iseng? Iya bukan? “ elak Seungri.
“Fans
fanatik daesung oppa!,” tambah CL.
“Mungkinkah?,”
tanya Seung Hyun.
“Nothing
impossible,” jawab Bom.
“Kau
akan datang menemuinya kah Daesung?,” tanya Taeyang.
“Ne,
hyung! Sepertinya aku mengenali tulisan tangan ini! Dan aroma kertas ini tak
asing untukku!,” jawab Daesung masih berpikir.
“Apakah
kau mau kami temani?,” tanya Ji Yong.
“Ani
hyung! Tak perlu!,” jawab Daesung mantap
************
Namsan Tower at 7 pm
‘Terkadang
hal – hal yang mustahil bisa saja terjadi dan muncul di depanmu di waktu yang
tidak tepat. Saat hal itu datang kau akan sangat kesulitan untuk membedakan
yang mana kenyataan dan yang mana mimpi. Jika kau terus terjebak di dalamnya,
kau bisa gila! Dan hal terburuknya, kau bisa terbunuh olehnya!’
Daesung
masih menunggu dengan sabar di bangku dekat namsan tower. Sambil terus melihat
detik demi detik yang berjalan di jam tangannya. Harap – harap cemas siapa yang
akan datang menemuinya.
“Daesungie?
Kau sudah datang? Mianhae membuatmu menunggu lama!,” ucap seseorang dari belakang
Daesung.
Daesung
menoleh ke belakang untuk melihat siapa gerangan orang yang telah mengiriminya
surat misterius itu. “Se.. Se.. Hyun.. –ah?” ucap Daesung terbata – bata, tak
percaya akan apa yang dilihatnya.
“Ne.
kenapa tatapanmu seperti itu apadaku? Seperti melihat hantu saja?”
“Kau
masih hidup?”
“Ne,
I’m here. I’m alive oppa! I’m still alive! Just for you!”
Daesung
terduduk lemas di atas rerumputan. Cahaya dari lampu – lampu taman seakan
membias hatinya. Membakar jantungnya. Merenggut oksigen yang dihirupnya. Seolah
tak percaya akan apa yang ada di depan penglihatnnya Daesung terus mengucek –
ucek matanya yang sipit itu hingga membuatnya berubah warna menjadi kemerahan.
“Daesungie,
ini aku Lee Se Hyun. Kau tak merindukanku, eoh? Kenapa kau tak mendekat dan
memelukku saja?”
“Nuna,
apa yang kau inginkan dariku?”
Se
Hyun memicingkan matanya, berusaha mencerna setiap kata yang baru saja di
lontarkan oleh Daesung. “Aku ingin menagih janjimu! Kau bilang jika penyakit
nort nodulemu itu sudah sembuh kau akan mengajakku menikah dan membina keluarga
kecil bersamaku bukan? Sekarang aku ingin kau menepati janjimu itu!”
“Mwo?
Selama empat tahun nuna telah menghilang dari kehidupanku dan sekarang tiba –
tiba nuna kembali dan meminta menikah denganku? Nuna sedang bercanda, eoh?”
“Aniyo!
Aku serius Daesung-ssi! Kau tahu kenapa kau bisa selamat dalam kecelakaan waktu
itu? itu karena aku mengubah arah setirnya dan memposisikan truck itu agar
mengenai diriku dan tak melukaimu. Oleh karena itu saat kita akan keluar
menggunakan mobilmu aku berusaha keras agar kau membiarkanku yang menyetir. Kau
tahu kenapa? Karena aku tak ingin kau terluka! Jadi aku membiarkan diriku
sebagai penggantimu! Dan apakah kau tahu aku mengalami masa – masa sulit selama
ini, eoh? Aku berusaha untuk tetap hidup dengan sekuat tenagaku. Tanpa ada
seseorang pun di sisiku yang menyemangatiku. Kau pikir itu semua mudah eoh? Aku
melakukan semua ini untukmu Daesung-ssi!” Se Hyun terduduk lemah di depan
Daesung, menatap mata Daesung dalam. Tatapan matanya menyorotkan sesuatu yang
menyakitkan, sangat menyakitkan membuat Daesung takut untuk membalas
tatapannya.
“Tapi
nuna. Aku sudah menikah! Aku tak tahu kalau kau masih hidup. Bukankah dokter
waktu itu mengatakan kau sudah mati, eoh?”
“Ne,
waktu itu dokter hanya berbohong. Dia melihat keadaanku sangat parah dan
kemungkinanku untuk sembuh sangat sedikit. Selain itu dia juga melihat tak ada
satu pun anggota keluargaku yang peduli padaku kecuali kau. Dia juga melihat
sepertinya banyak yang menginginkan aku mati, jadi dia berusaha untuk
menyembuhkanku secara diam – diam dan mengatakan padamu seolah – olah aku sudah
mati agar tak ada yang mengangu proses penyembuhanku!”
Daesung
semakin merasa bingung mendengar apa yang dijelaskan oleh Se Hyun. Dia merasa
serba salah. Di satu sisi Se Hyun adalah wanita yang sangat dicintainya dulu
dan pernah mengisi ruang hatinya selama beberapa tahun. Se Hyun juga telah
menyelamatkan nyawanya dan setia menemaninya saat dia sedang terpuruk karena
penyakit nort nodule yang pernah di deritanya. Tapi di sisi lain dia juga
mencintai Hyun Yoo. Hyun Yoo adalah satu – satunya yeoja yang ia cintai saat
ini dan Daesung tak berniat untuk menyakiti hati wanita lagi. Setelah ditinggal
pergi oleh Se Hyun, Daesung merasa hidupnya tak berguna lagi. Dunianya seakan
runtuh san hancur. Tak ada lagi harapannya untuk hidup. Semuanay musnah tak
bersisa. Setiap hari ia hanya minum – minum dan bermain – main dengan wanita
untuk melampiaskan kesedihannya. Tapi setelah bertemu dengan Hyun Yoo dia
seolah menemukan secercah harapan lagi. Daesung menemukan semangat hidupnya
lagi. Hyun Yoo lah yang telah berhasil membuat Daesung bangun dari keterpurukan
hidupnya dan semua anggota Big Bang sangat berterima kasih pada Hyun Yoo saat
itu. mereka semua juga setuju dengan hubungan Hyun Yoo dan Daesung. Malahan
yang membuat Daesung dan Hyun Yoo bisa semakin dekat adalah Hyung dan
Dongsaengnya di Big Bang, karena Hyun Yoo adalah adik dari Choi Seung Hyun,
salah satu member Big Bang.
“A…
Aku tak bisa nuna! Mianhae! Aku bisa memberikan apapun yang kau mau! Apapun
itu, asal kau tak meminta cinta dan menikah denganku!” Daesung mulai berani
membalas tatapan mata Se hyun yang sangat tajam dan menusuk itu.
“Aku
tak menginginkan apapun! Yang ku inginkan hanya kau Daesung-ssi! Jika aku tak
dapat memilikimu maka orang lain juga tak boleh!” Se Hyun mendekat ke arah
Daesung dan mencium bibir Daesung lama dengan cukup kasar. Meronta meminta
balasan dari Daesung tapi Daesung malah meminta sebaliknya. Cukup lama bagi
Daesung untuk menarik dirinya menjauh dari Se Hyun karena ternyata tenaga yeoja
yang umurnya lebih tua tiga tahun darinya itu lebih kuat darinya.
“Hyung?!,”
pekik Seungri dari balik semak.
“Omo!
Oppa?!,” tambah Minzy yang juga ikut mengintip.
Ternyata
member big bang dan 2NE1 mengikuti mobil daesung dari belakang tanpa
sepengetahuan Daesung. Mereka melihat semua kejadian malam itu dan hanya dapat
melongo menatapnya. Tak peracaya akan apa yang dikatakan oleh penglihatan
mereka. Seung Hyun hanya dapat menarik nafasnya dalam. Jika saeng nya
mengetahui hal ini dia pasti akan sangat terluka dan kembali ke kebiasaanya
dulu. Merusak setiap barang yang ada di rumah seperti orang gila!
Flashback
Seung
Hyun terus menatap Hyun Yoo, menatapnya dalam berusaha menenangkan perasaan
saengnya dengan memeluknya lembut. “Oppa ada disini Hyun Yoo! Oppa disini! Kau
tak perlu khawatir! Tak akan ada yang melukaimu lagi!,” ungkap Seung hyun
sembari mengelus rambut Hyun Yoo lembut.
Hyun
Yoo terus saja berteriak tak jelas walaupun Seung Hyun sudah memeluknya. Ia
merasa sangat bersalah pada kekasihnya yang meninggal karena dirinya. Choi
Siwon, itulah nama namja tersebut. Mereka berdua akan menikah dalam beberapa
hari ke depan. Tapi takdir berkata lain, Siwon mati tertusuk pisau pencuri yang
berusaha merebut cincin pernikahan mereka dari tangan Hyun Yoo.
Semenjak
kejadian itu Hyun Yoo hanya bisa menangis dan terus menangis. Sesekali merusak
barang yang ada di dekatnya dan berteriak tak jelas. Hyun Yoo hanya mampu duduk
di pojok ruangan, memeluk lutunya dan memukul – mukul kepalanya sendiri. Dia
merasa telah membunuh Siwon dan dia ingin dirinya mati untuk membayarnya. Tak
jarang Hyun Yoo berusaha melukai dirinya dengan pecahan kaca dan pisau. Tak
jarang juga ia keluar masuk rumah sakit karena ulahnya yang berusaha melukai
pergelangan tangannya. Ia juga sering membenturkan kepalanya ke tembok dan
memukul – mukulnya hingga menyebabkan gegar otak ringan di kepalanya sehingga
ia sering lupa akan sesuatu yang baru saja dialaminya.
Suatu
ketika Seung Hyun datang ke rumah bersama Daesung karena kelupaan membawa
handphonenya. Saat itulah Hyun Yoo bertemu dengan Daesung. Hyun Yoo yang
awalnya melempari barang – barang ke tembok, langsung berhenti saat melihat
senyuman maut Daesung. Senyum yang sering Daesung berikan kepada mangsanya agar
mangsa tersebut bertekuk lutut kepadanya. Tapi senyum kali ini sedikit berbeda,
senyumnya menenangkan dan meneduhkan hati Hyun Yoo. Seung Hyun hanya bisa
tertegun melihat keajaiban itu. Dia yang memberikan pelukan lembut seorang
kakak kepada adiknya saja tak berhasil membuat Hyun Yoo tenang. Tapi Daesung
yang baru pertama kali dilihat oleh Hyun Yoo dan hanya tersenyum kepadanya,
mampu membuatnya tenang dan damai. Semenjak saat itu semua berubah. Daesung dan
Hyun Yoo semakin dekat dan mereka mampu melupakan trauma mereka masing - masing.
Flashback
end
‘Cinta
memberikanmu kekuatan yang dahsyat! Kekuatan yang mengerikan! Cinta membuatmu
mampu untuk bertahan hidup! Namun tak jarang cinta membuatmu ingin mati!
Membuatmu terbunuh karena CINTA!’
*************
Satu
bulan kemudian
Skandal dam foto ciuman
Daesung bersama seorang wanita yang bukan istrinya dan lawan mainnya di suatu
drama pun menyebar luas di internet, Koran dan tabloid. Berminggu – minggu hal
tersebut menjadi trending setter dan hot topic. Ternyata saat Se Hyun bertemu
dengan Daesung, ia membawa orang lain dan meminta orang lain tersebut untuk
memotretnya dan memberikannya kepada media.
Hyun
Yoo yang ternyata sedang hamil menjadi stress dengan berita tersebut. Walaupun
Daesung sudah berulang kali menjelaskannya. Namun sulit bagi Hyun Yoo untuk
menerima semua penjelasan Daesung. Yang Hyun Suk sajangnim menyuruh Daesung
untuk vakum dari kegiatan Big Bang selama beberapa saat sampai masalah ini
selesai. Masalah ini benar – benar mencemarkan nama baik Daesung dan Big Bang.
Media mengangap Daesung bukanlah namja yang baik dan artis yang patut di contoh
karena telah bermesraan dengan yeoja lain padahal dia sudah menikah.
“Chagiya,
kau tak ingin makan?,” tanya Daesung lembut pada istrinya yang berbaring di
kamar tidur terus – terusan dan tak beranjak dari tempat tersebut selama
sepekan ini.
Hyun
Yoo hanya menggelengkan kepalanya. “Hyun Yoo-ah, kau harus makan! Apakah kau
tak kasihan dengan bayi yang ada dalam kandunganmu itu, eoh? Kau boleh membenci Daesung, tapi anakmu itu
tidak salah apa – apa bukan? Kau harus makan Hyun Yoo!” Seung Hyun berusaha
merayu saeng nya.
“Oppa!,”
panggil Hyun Yoo lirih saat kedua namja itu sudah menyerah untuk merayunya
makan dan beranjak keluar dari kamarnya.
“Aku
ingin makan bersamamu oppa! Hanya berdua denganmu! Bisakah kau menyuruh Daesung
oppa pergi dan meninggalkanmu bersamaku?,” pinta Hyun Yoo.
Daesung
memberikan piring makanan itu pada Seung Hyun lalu pergi meninggalkan Hyun Yoo
dan Seung Hyun di kamar. Seung Hyun mulai menyuapi Hyun Yoo. Sendok demi sendok
nasi telah masuk ke dalam mulut Hyun Yoo, hingga sendok ke terakhir pun telah
berhasil di lahap habis semua olehnya. Namun tak ada pembicaraan sama sekali di
antara mereka berdua. Keadaan hening dan sunyi. Hanya suara sendok yang
bergetar di atas piring yang terdengar.
Setelah
menghabiskan makanannya dan meminum obat penguat janin itu karena dokter bilang
kandungannya lemah karena terlalu stress, Hyun Yoo kembali menarik selimut
menutupi tubuhnya dan tak memandang Seung Hyun smaa sekali.
“Hyun
Yoo, kau harus percaya pada Daesung-ssi! Dia tak kan mengkhianatimu! Aku tahu
siapa dia! Percayalah!” Seung Hyun beranjak pergi meninggalakan Hyun Yoo.
Namun, spontan Hyun Yoo memeluk kaki Seung Hyun dan menagis sejadi – jadinya
disana.
“ Oppa! Aku benar –
benar terluka! Hatiku benar – benar sakit! Bisakah kau tetap disini dan
menemaniku hingga aku terlelap?,” pinta Hyun Yoo. Seung Hyun menganguk dan
kembali ke tempat duduknya. Iya mengelus rambut dan ubun – ubun Hyun Yoo lembut
berusaha untuk membuat ketenangan untuk adik tercintanya.
**********
6
bulan kemudian
Setelah beberapa bulan
akhirnya rumor itu hilang di telan bumi karena tak ada bukti yang mampu
menguatkannya. Daesung kembali aktif dalam kegiatannya bersama YG dan Big Bang.
Hyun Yoo juga mulai melupakan masalah tersebut karena dia tak ingin membuat
dirinya stress dan berpengaruh pada pertumbuhan janinya.
Drrt.. Drrt… Drrt…
sebuah pesan membuat Handphone Daesung bergetar.
‘Sekarang istrimu
tercinta ada di depanku. Kau mau aku membunuhnya sekarang atau menunggumu
hingga datang dan menyaksikanku menghabisi mereka?’
Daesung langsung
mengambil kunci mobilnya dan menelepon Hyun Yoo.
“Kau ada dimana?,”
tanya Daesung setelah dapat terhubung dengan Hyun Yoo.
“Oppa, kau kenapa!,”
tanya Hyun Yoo balik yang bingung mendengarkan suara Daesung yang kacau.
“Kau ada dimana?,”
tanya Daesung kasar dan memaksa.
“Aku ada di rumah sakit
sedang check up. Kau bilang kau tak bisa menemaniku jadi ya aku berangkat
sendiri!”
“Tetaplah disana dan
jangan kemana – mana! Aku akan menjemputmu!”
“Ne”
************
Hyun Yoo menunggu
Daesung tak sabaran di depan rumah sakit. Kakinya menendang beberapa kerikil
yang ada di depannya untuk menghilangkan kejenuhan. Hingga akhirnya Daesung
keluar dari mobil berwarna hitam pekat di seberang jalan. Hyun Yoo melambaikan
tangannya pada Daesung dan mulai menyeberang. Daesung menyuruh Hyun Yoo tetap
pada posisinya namun Hyun Yoo tak mendengarnya. Daesung yang dihujam ke
khawatiran tingkat tinggi langsung menyeberang untuk menyusul Hyun Yoo tanpa
menghiraukan jalanan.
Braaaaaakk…………..
Ciiiiiiiiiiiiiit……………
Suara mobil yang
berusaha mengerem dan menghindari Hyun Yoo namun tak berhasil tepat waktu
membahana. Diiringi suara mobil yang
menabrak Daesung dan membuat Daesung terpental hingga ke seberang tepat di
samping Hyun Yoo dengan penuh darah di tubuhnya. Darah mengalir dengan deras
dari pelipisnya. Seluruh tubuhnya luka – luka.
“Oppa!,” Hyun Yoo
berusaha meraih tangan Daesung denagn sekuat tenaganya. Berusaha menarik
tubuhnya denagn terseok – seok mendekat ke arah Daesung yang berlumuran darah
di sekujur tubuhnya. Hyun Yoo tak mempedulikan
darah yang keluar dengan deras dan membasahi seluruh kakinya. Ia terus
berusaha menuju ke temapat Daesung dan mengengam tangannya hingga berhasil. Bulir
– bulir air panas pun mulai jatuh membasahi pipi Hyun Yoo.
“Hyun Yoo,
sarangahae!,” ungkap Daesung dengan terbata dan segenap sisa kemampuannya.
“Nado, sarangahae
oppa!”
Prok prok prok…..
“Kisah Cinta yang mengharukan sekali !” seseorang keluar dari mobil yang tadi
menyerempet Hyun Yoo.
“Dari dulu hingga
sekarang kau selalu bodoh Daesungie! Kau tak pernah berubah! Kau selalu
rela mengorbankan apapun untuk oranmg yang kau
cintai! Aku sangat terharu sekali! and I’m proud of you!”
“Se hyun nuna?”
“Kau ingin tahu kenapa
aku melakukan ini bodoh?” Se Hyun mendekat ke Daesung dan menyingkirkan tangan
Hyun Yoo kasar dari Daesung.
“Itu semua karena aku
ingin membalaskan dendam adikku! Kau ingat gadis kecil yang membawakanmu boneka
doraemon kecil saat jumpa pers kalian tahun 2007? Lalu kau terharu melihatnya
dan mengambil boneka doraemon itu darinya lalu menorehkan tanda tanganmu disana
dan memberikan boneka itu kembali pada anak kecil itu. Dia adalah adikku! Dan
dia sekarang sudah mati karenamu! Kau tahu kenapa? Karena dia di bunuh oleh
fans – fans fanatikmu! Dai dibunuh hanya karena tak mau memberikan boneka
doraemon kecil yang tertorehkan tanda tanganmu disana! Ia sangat mencintaimu
dan tak mau memberikannya pada mereka! Kau tahu itu, eoh? Kang Daesung!” Se
Hyun menginjak tangan Hyun Yoo yang berusaha mengengam tangan Daesung kembali.
“Apo!” Hyun Yoo
menjerit kesakitan. Meronta meminta tangannya dilepaskan. Namun Se Hyun tak
menggubrisnya. Dia masih fokus pada ceritanya kepada Daesung.
“Lepaskan dia nuna!”
Daesung memelas, memohon kepada Se Hyun yang berdiri di depannya.
“Hanya karena adikku
tak mau memberikan boneka doraemon itu! mereka membunuhnya, memutilasi bagian –
bagian tubuh mungilnya lalu membawa pergi boneka doraeomon itu! Dan aku? Aku
hanya bisa mendengar teriakan adikku yang menyayat hatiku ketika mereka mulai
memutilasi tubuh adikku dengan gergaji mesin hingga dia mati. Aku tak bisa
menyelamatkannya karena ruangan itu mereka kunci, aku hanya bisa menunggu dan
terus menunggu sambil mendengarkan lagu sedih teriakan adikku! Aku sangat bodoh
bukan? Kau tahu betapa terpuruknya aku saat mendapati satu – satunya keluargaku
mati dengan cara yang sangat menggenaskan seperti itu? bisakah kau membayangkan
bagaimana perasaanku? Bisakah kau memutar balik waktu dan tak memberikan tanda
tanganmu pada adikku sehingga dia tak akan mati? Bisakah kau melakukannya Kang
daesung??” Se Hyun melanjutkan kata – katanya dan meninggikan suaranya di akhir
kalimat. Ia menekan injakannya pada tangan Hyun Yoo dan yeoja itu hanya bisa
meringis kesakitan.
“Nuna, bisakah kau
menghentikannya! Kau tak melihat semua orang mengerubungi kita?” Daesung
memelas dan memohon kepada Se Hyun.
“Peduli apa dengan
mereka semua yang ada disini? Huh? Apakah mereka juga peduli dengan nasib
adikku saat itu atau mengasihaninya sedikit saja? Fansmu itu sungguh kejam!”
“Lalu kalau memang
mereka yang melukai adikmu kenapa kau tak bunuh saja mereka? Kenapa kau
menganguku dan menyakiti orang yang aku saying?”
“Aku sudah menghabisi
mereka semua dan aku tak ingin kau hidup bahagia sedangkan aku menderita!”
Terlihat gerombolan
orang – orang mulai membuka jalan saat polisi datang bersama member Big Bang
dan 2NE1. “Se Hyun-ssi, anda ditangkap karena telah melakukanbanyak tindak
kriminal! Ikut kami sekarang juga dan silahkan jelaskan semuanya di kantor
polisi!” polisi membawa Se Hyun pergi dan Se Hyun memberikan senyum masam yang
mengerikan kepada Daesung sebelum ia benar – benar menghilang bersama polisi –
polisi itu.
“Daesung –ah? Kau tak apa?
maaf kami terlambat!,” ucap Ji Yong.
Daesung melihat
kepergian Hyun Yoo bersama Seung Hyun dengan nanar. Seung Hyun menggendong
adiknya masuk kembali kedalam rumah sakit itu. Dan petugas rumah sakit itu
mulai keluar dan membawa Daesung yang sudah mulai kehilangan kesadarannya.
Daesung menjalani
operasi setelah petugas membawanya masuk ke dalam. Namun operasi itu tak
berhasil dan dia meninggal di meja operasi. Sedangkan Hyun Yoo, anaknya
terpaksa harus lahir dengan lebih cepat, sehingga bayi itu harus lahir
premature melalu operasi Caesar. Hyun Yoo pun meninggal di meja operasi ketika
melahirkan bayinya. Little Dae yang berjenis kelamin yeoja itu pun lahir dalam
keadaan yatim piatu. Seung Hyun yang merasa iba padanya mengangkatnya sebagai
anaknya dan Park Bom, yang selama tiga tahun pernikahan mereka, park Bom belum
juga hamil. Seung Hyun memberi nama little dae itu, Choi Dae Hyun. Gabungan
dari nama Daesung dan Hyun Yoo. Ia juga memberikan marganya kepada bayi itu
karena ia tak ingin kelak anak itu merasa berbeda dengan anak – anak Seung Hyun
lainnya dan Seung Hyun meminta Park Bom dan semua member Big Bang dan 2NE1 untuk
tak mengatakan apapun pada Dae Hyun nanti dan tak membahas hal ini lagi karena
tak ingin membuat Dae Hyun terluka nantinya.
“Lupakan saja ini semua! Anggap tak pernah
terjadi! Jangan pernah mengungkit – ungkitnya lagi! Ara?” ucap seung Hyun
mantap dengan keputusannya.
“Ne!” jawab mereka
semua kompak.
‘Hal terindah dari
cinta adalah lahirnya seorang bayi yang merupakan kesatuan dari dua orang yang
saling mencintai!’
Love
is Blind Story ends
************
0 komentar:
Posting Komentar