Senin, 11 November 2013

With Ears to See and Eyes To Hear

0



‘So tell me how does it feel,
How does it feel to be like you?
I think your mouth should be quiet
Cause it never tell the truth now
So tell me, so tell me why,
Why does it have to be this way?
Why can’t things ever change?’
Sleeping With Sirens ~ With Ears to See and Eyes to Hear
            Nyanyian dan nada pengiring yang berasal dari petikan gitar akhirnya berhenti.Orang – orang mengambil selembar uang dari saku celana dan tas mereka. Menjatuhkannya ke dalam topi yang telah disediakan sebagai bentuk apresiasi mereka kepada seniman jalanan yang bernama Kwon Satrio tersebut.
“Terima kasih.” Satrio membungkukan badannya.
            Orang – orang pun mulai berhamburan pergi, kembali ke aktivitasnya masing – masing setelah sejenak dihipnotis oleh suara petikan merdu dari gitar Satrio yang dilengkapi dengan suara vokalnya yang terdengar seperti sebuah desahan serak – serak basah yang mirip seperti sebuah bisikan ke dalam telinga. Menggelitik dan menggeterkan hati.
            Satrio adalah seorang seniman jalanan yang terkenal di daerah sekitar Jl. Ahmad Yani. Dia biasanya mempertunjukkan kebolehannya setiap sore di pinggir jalan raya yang berada di depan toko alat musik bernama ‘Big Bang’. Setiap alunan musik yang berasal dari jemarinya yang menari – nari di atas alat musik dan suara vokalnya yang seperti sebuah bisikan jiwa yang menenangkan mampu menghipnotis setiap insan yang mendengarnya.Alunan musik yang dibuatnya bagaikan obat penyejuk hati.Suaranya membawa ketenangan.Tak heran jika banyak sekali penonton yang rela menunggunya untuk unjuk kebolehan.
Dari hari ke hari penonton yang datang semakin banyak.Satrio mulai menjadi buah bibir karena kebolehannya itu.Bak seorang artis terkenal, banyak sekali yang mengaguminya dan menyukainya. Walaupun ia hanya seorang seniman jalanan, namun fansnya sangat banyak, bahkan jumlah followersnya di twitter tak kalah dengan artis – artis terkenal seperti Siwon SJ, Taeyang Big Bang, Britney Spears dan lainnya. Selain permainan musik dan suaranya yang indah, Satrio juga memiliki wajah yang cukup rupawan yang dilengkapi gaya berpakaian yang modis dan ia juga memiliki sense of fashion yang tinggi. Sehingga tak heran jika fansnya pun membludak dan tersebar di seluruh penjuru walaupun ia hanya seorang seniman jalanan.
            “Suara anda bagus tuan. Alunan musik pengiring yang anda hasilkan juga sangat menawan. Perkenalkan nama saya Erika. Nama anda siapa?” Erika mengulurkan tangannya.
            Satrio berpikir sejenak berusaha menerjemahkan apa yang dikatakan Erika dari gerakan mulutnya Karena ia sudah tidak bisa mendengar semenjak umur delapan tahun karena sebuah penyakit.
            “Saya disini nona!” jawab Satrio yang melihat HyunYoo mengulurkan tangan namun tidak tepat dihadapannya.
            “Oh, Maaf!” Erika menarik tangannya dan mengulurkanya kembali ke arah lain.
            “Saya disini nona! Tidak bisakah anda melihatnya?”Satrio sedikit menaikan nada suaranya.
“Maaf.Saya tidak bisa melihat!”
            Suasana menjadi hening.Selama beberapa detik tak ada sepatah katapun yang keluar.Suara dentuman mobil Van yang terlihat mulai mendekat memecah keheningan antara Satrio dan Erika.Seorang perempuan keluar dari dalam mobil Van dan mendekat ke arah Satrio dan Erika.
            “Ayo nona, kita pulang! Belanjanya sudah selesai bukan? Nanti kita kemalaman, udara malam hari tidak bagus untuk kesehatan nona. Kalau nona sakit tuan pasti marah!” Ajak seseorang yang bernama Minah, yang tak lain dan tak bukan adalah pembantu khusus yang disiapkan oleh ayah Erika untuknya.
            “Ya, tunggu sebentar!”          
            “Ini Satrio undangan untukmu! Besok aku mengadakan pameran lukisan di galeri rumahku! Datang ya! I’ll wait you!” Erika masuk ke dalam mobil Van-nya. Pergi meninggalkan Satrio yang semakin jauh tak terlihat, lalu menghilang dalam keheningan sore di pinggiran kota Incheon yang mulai gelap.
*************
            “Terima Kasih.”
            “Terima Kasih.”
            “Terima Kasih.”
            Tak henti – hentinya Erika mengucapkan kata – kata itu pada pengunjung yang datang ke pamerannya. Senyum pun tak pernah absen menghiasi wajahnya. Ia terlihat sangat bahagia sekali hari ini karena walaupun ia tak dapat melihat. Namun ia dapat merasakan kebahagian pengunjung yang datang dan  melihat hasil lukisannya yang menceritakan sesuatu dan mampu menyampaikan pesan sang pelukis. Lukisan yang berisi cerita yang mampu menggetarkan jiwa. Yang tak kalah membuatnya bahagia hari ini adalah Satrio datang dan mendedikasikan sebuah lagu untuknya.
‘When I see your face
There’sanother things that I would change
Cause your amazing
Just the way you are’
            Tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan ketika Satrio mengakhiri lagunya dengan sebuah kecupan manis mendarat di kening Erika. Wajah Erika merona, jantungnya berdegup tak karuan. Satrio hanya tersenyum melihat tingkah laku Erika itu.
**********
            Semakin hari Satrio dan Erika semakin dekat. Satrio selalu mengunjungi rumah Erika dan mengajaknya untuk menonton pertunjukannya setiap sore di pinggir jalan di depan toko alat – alat musik itu. Hari – hari Erika berubah 180 derajat semenjak ia mengenal Kwon Satrio. Ia tak pernah merasa sendiri dan kesepian lagi. Satrio selalu ada disaat ia membutuhkannya. Satrio selalu bisa menenangkannya.Satrio selalu bisa membuatnya tenang.Ia sangat bahagia jika berada di sampingnya. Begitupun sebaliknya, Satrio merasa baru kali ini hatinya bergetar ketika melihat seorang perempuan.Walaupun Erika tak secantik perempuan yang biasa mengejar – ngejarnya.Namun hanya Erika yang mampu membuat Satrio nyaman dan membuat jantung Satrio berdegup kencang setiap kali dekat dengannya.
            Hari ini mereka jalan – jalan ke pusat perbelanjaan. Terlihat sebuah banner terbentang lebar di depan sebuah toko yang bertuliskan, “GAME COUPLE! GET YOUR COUPLE AND GET FREE COUPLE MERCHANDISE!”
            Mata Satrio berkilauan melihat tulisan tersebut.Ia langsung menarik tangan Erika masuk ke dalam toko tersebut dan mengajaknya bermain. Ternyata gamenya adalah game mencari pasangan. Salah satu pasangan akan ditutup matanya agar tak bisa melihat pasangannya yang lain dan mencari pasangannya dengan bantuan navigasi suara pasangannya masing – masing.
“Love will guide you to me although you can’t see and hear me! Naturally your heart will bring you to my heart and make you find me. Feel, just feel me Hyun Yoo! Just close your eyes and you will be here with me!”
            Satrio hanya tersenyum di posisinya.Ia tak memberikan panduan apapun kepada Erika. Ia tak mengeluarkan satu katapun. Ia hanya memperhatikan Erika yang sibuk mencarinya dalam diam sambil tersenyum lebar.
Lama, cukup lama bagi semua pasangan untuk menemukan pasangannya yang lain. Dikarenakan semua peserta di letakan dalam satu ruangan yang sangat besar dan lomba hanya diadakan dengan satu ronde.Sehingga suara yang keluar dari setiap pasangan untuk menuntun pasangannya yang lain beradu menjadi satu dalam ruangan dan membuat pasangan yang ditutup matanya menjadi bingung. Begitu juga dengan Erika yang belum juga menemukan Satrio.
“Just follow your heart, and you will find me!”
            Erika mencoba tenang.Ia cukup lelah berjalan kesana – kemari mencari Satrio. Ia berhenti sejenak, mencoba tenang dan memfokuskan pikirannya. Berusaha merasakan keberadaan Satrio. Setelah sekian lama, akhirnya ia mulai berjalan lagi, pelan tapi pasti ia mulai mendekati Satrio yang sedari tadi memandanginya sambil tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
I find you!” Erika memeluk Satrio sambil tersenyum ketika berhasil menemukannya setelah sekian lama mencari.
 ‘From the place we were, To the place we are, To the place we want to be
Sometimes things are better left unsaid’
            “Kau nakal Satrio!Aku tahu kau daritadi hanya diam dan tidak menuntunku untuk menemukanmu bukan?”
            “Tapi kau bisa menemukanku bukan?Wajahmu sangat lucu ketika sedang kesal!”Satrio menggoda Erika.
            “Jangan merayuku! Aku ini benar – benar kesal padamu!,” ungkap Erika sambil mengembungkan pipinya seperti bakpao.
            “Ya inilah pemenang kita Kwon Satrio dan Choi Erika yang berhasil menyelesaikan game tantangan selama 19 menit 8 detik!,” teriak MC acara tersebut dari atas panggung begitu melihat ada seorang pasangan yang sudah berhasil menemukan pasangannya yang lain.
            Tepuk tangan bergemuruh di seluruh ruangan.Pasangan – pasangan yang matanya di tutup mulai membuka tutup matanya dan berlari ke pasangannya masing – masing.
            “Selamat! Kalian hebat! Ini hadiah untuk kalian!”Pemilik toko itu memberikan sebuah MP3 couple kepada Erika dan Satrio.Setelah itu mereka melakukan foto bersama.
***********
            “Itu tadi sangat menyenangkan bukan?”Erika mencoba berkomunikasi dengan Satrio dengan bantuan tangannya untuk mempertegas gerakan bibirnya.
            “Ya, itu tadi sangat menyenangkan!,” jawab Satrio yang berhasil menangkap maksud Erika.
            “Tell me how does it feel? How does it feel to be like you?”
            “I don’t know. It’s your feeling!”
            “Tell me why? Why does it have to be this way?”
            “Love!”
            “Cinta?”
            “Ya, cinta yang menuntunmu padaku!”
            Keadaan sejenak sepi, angin bertiup tenang di pinggir sungai Han hari ini.Gemerlap lampu menghiasi pinggiran sungai.Pantulan cahayanya membias ke dalam air.Dinginnya malam tak mampu menyentuh dan menusuk tulang Erika karena kehangatan jaket Satrio.Begitupun dengan Satrio, dinginnya malam di pinggir sungai Han tak mampu menyentuh pikirannya yang sedang bekerja keras memikirkan sesuatu.Peluh bercucuran jatuh membasahi dahi dan pelipisnya.
            “Erika kau tahu?Jika kau pinta aku untuk memilih antara bunga dan mutiara, maka aku akan memilih bunga!”
            “Eoh? Kenapa?”
            “Jika diibaratkan sebuah bunga, bunga itu tak akan mampu lama mempertahankan kecantikannya.Tak butuh waktu lama untuk membuatnya layu dan akhirnya mati. Sedangkan mutiara, ia akan tetap dapat mempertahankan kecantikannya cukup lama dan harganya juga mahal. Walaupun kau tidak cantik secara fisik dan pada akhirnya rupamu akan menjadi buruk seperti bunga yang layu, aku akan selalu mencintaimu. Aku ingin terus hidup bersamamu.Aku hanya ingin waktu yang nantinya memisahkan kita berdua. Aku ingin terus mencintaimu dan bersamamu selama aku masih hidup dan bisa bernapas”
            I LOVE YOU, Choi Erika!”
            “Satrio?”Mata Erika berkaca – kaca.
            Will you marry me?
            “Tapi, bukankah aku hanya seorang gadis buta.Tak cantik dan tak bisa melakukan apapun.Aku hanya akan menjadi beban dalam kehidupanmu Satrio!”
            “Aku tak peduli siapa dirimu yang sebenarnya.Yang terpenting adalah siapa aku saat aku bersamamu!”. “Tak peduli seberapa buruknya dirimu, kau akan selalu terlihat indah di mataku. Sebanyak apapun kekuranganmu, kau akan selalu terlihat sempurna di mataku.Sebesar apapun beban yang harus ku pikul, jika bersamamu aku pasti bisa memikulnya,” tambah Satrio.
            “Satrio?”
            “Tak ada manusia yang sempurna! Namun aku akan berusaha untuk membuat cinta kita menjadi sempurna. Menanamnya dalam hati kita dan mebuatnya tumbuh.Merawatnya dengan baik. Menyiraminya, memberikannya pupuk dan cahaya yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur”
            “Satrio?”
            “Kau mampu menyempurnakan aku dengan pendengaranmu dan ku mampu menyempurnakanmu dengan penglihatanku.Cinta kita ada untuk saling melengkapi satu sama lain. Itulah yang namanya cinta. Ada untuk saling berbagi baik itu susah maupun duka dan ada untuk saling melengkapi”
            “Satrio?”
            “Cinta bukanlah meminta, namun memberi.Aku ada karena kau ada.Aku bisa bernapas dengan tenang karena kau ada disampingku.Aku punya semangat hidup jika aku bersamamu.Aku tak membutuhkan hal lainnya.Cukup kau selalu ada disampingku, menemaniku dan bersamaku selamanya.Itu sudah lebih dari cukup untukku!”
            “Kwon Satrio! Bisakah kau diam sejenak dan mendengarkanku?”
            “Maaf!”Satrio menundukan kepalanya menyesal.
            “Kenapa?Kenapa aku selalu tak bisa menolakmu?Kenapa aku selalu tak bisa untuk berkata tidak kepadamu?Kenapa kau selalu memenuhi pikiranku, hatiku dan rongga nafasku Kwon Satrio?Kenapa aku seakan mati jika tak bertemu denganmu walau hanya sehari? Kenapa Kwon Satrio? Kenapa?”Air mata Erika pecah, jatuh membasahi pipinya.
            Satrio mendekat ke arah Erika.Meraih tubuhnya dan mendekapnya erat, berusaha menenangkannya.Satrio mengecup puncak kening Erika hangat. Mencium mata – matanya yang penuh akan air mata untuk menghapusnya.
            Please, Don’t cry! I can’t see you like this!” pinta Satrio sambil membelai rambut Erika lembut.
            “Aku berbohong jika aku mengatakan aku tidak mencintaimu!”
            “Jadi kau menerimaku?”
            Erika hanya menjawabnya dengan senyuman manis di sudut bibirnya, lalu menganguk pelan.
~The End~

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com