‘So
tell me how does it feel,
How does it feel to be like you?
I think your mouth should be quiet
Cause it never tell the truth now
So tell me, so tell me why,
Why does it have to be this way?
Why can’t things ever change?’
How does it feel to be like you?
I think your mouth should be quiet
Cause it never tell the truth now
So tell me, so tell me why,
Why does it have to be this way?
Why can’t things ever change?’
Sleeping
With Sirens ~ With Ears to See and Eyes to Hear
Nyanyian dan nada pengiring yang berasal dari petikan
gitar akhirnya berhenti.Orang – orang mengambil selembar uang dari saku celana
dan tas mereka. Menjatuhkannya ke dalam topi yang telah disediakan sebagai
bentuk apresiasi mereka kepada seniman jalanan yang bernama Kwon Satrio
tersebut.
“Terima
kasih.” Satrio membungkukan badannya.
Orang – orang pun mulai berhamburan pergi, kembali ke
aktivitasnya masing – masing setelah sejenak dihipnotis oleh suara petikan
merdu dari gitar Satrio yang dilengkapi dengan suara vokalnya yang terdengar
seperti sebuah desahan serak – serak basah yang mirip seperti sebuah bisikan ke
dalam telinga. Menggelitik dan menggeterkan hati.
Satrio adalah seorang seniman jalanan yang terkenal di
daerah sekitar Jl. Ahmad Yani. Dia biasanya mempertunjukkan kebolehannya setiap
sore di pinggir jalan raya yang berada di depan toko alat musik bernama ‘Big
Bang’. Setiap alunan musik yang berasal dari jemarinya yang menari – nari di
atas alat musik dan suara vokalnya yang seperti sebuah bisikan jiwa yang
menenangkan mampu menghipnotis setiap insan yang mendengarnya.Alunan musik yang
dibuatnya bagaikan obat penyejuk hati.Suaranya membawa ketenangan.Tak heran
jika banyak sekali penonton yang rela menunggunya untuk unjuk kebolehan.
Dari
hari ke hari penonton yang datang semakin banyak.Satrio mulai menjadi buah
bibir karena kebolehannya itu.Bak seorang artis terkenal, banyak sekali yang
mengaguminya dan menyukainya. Walaupun ia hanya seorang seniman jalanan, namun
fansnya sangat banyak, bahkan jumlah followersnya di twitter tak kalah dengan
artis – artis terkenal seperti Siwon SJ, Taeyang Big Bang, Britney Spears dan
lainnya. Selain permainan musik dan suaranya yang indah, Satrio juga memiliki
wajah yang cukup rupawan yang dilengkapi gaya berpakaian yang modis dan ia juga
memiliki sense of fashion yang
tinggi. Sehingga tak heran jika fansnya pun membludak dan tersebar di seluruh
penjuru walaupun ia hanya seorang seniman jalanan.
“Suara anda bagus tuan. Alunan musik pengiring yang anda
hasilkan juga sangat menawan. Perkenalkan nama saya Erika. Nama anda siapa?”
Erika mengulurkan tangannya.
Satrio berpikir sejenak berusaha menerjemahkan apa yang
dikatakan Erika dari gerakan mulutnya Karena ia sudah tidak bisa mendengar
semenjak umur delapan tahun karena sebuah penyakit.
“Saya disini nona!” jawab Satrio yang melihat HyunYoo
mengulurkan tangan namun tidak tepat dihadapannya.
“Oh, Maaf!” Erika menarik tangannya dan mengulurkanya
kembali ke arah lain.
“Saya disini nona! Tidak bisakah anda melihatnya?”Satrio
sedikit menaikan nada suaranya.
“Maaf.Saya
tidak bisa melihat!”
Suasana menjadi hening.Selama beberapa detik tak ada
sepatah katapun yang keluar.Suara dentuman mobil Van yang terlihat mulai
mendekat memecah keheningan antara Satrio dan Erika.Seorang perempuan keluar
dari dalam mobil Van dan mendekat ke arah Satrio dan Erika.
“Ayo nona, kita pulang! Belanjanya sudah selesai bukan? Nanti
kita kemalaman, udara malam hari tidak bagus untuk kesehatan nona. Kalau nona
sakit tuan pasti marah!” Ajak seseorang yang bernama Minah, yang tak lain dan
tak bukan adalah pembantu khusus yang disiapkan oleh ayah Erika untuknya.
“Ya, tunggu sebentar!”
“Ini Satrio undangan untukmu! Besok aku mengadakan
pameran lukisan di galeri rumahku! Datang ya! I’ll wait you!” Erika masuk ke dalam mobil Van-nya. Pergi
meninggalkan Satrio yang semakin jauh tak terlihat, lalu menghilang dalam keheningan
sore di pinggiran kota Incheon yang mulai gelap.
*************
“Terima Kasih.”
“Terima Kasih.”
“Terima Kasih.”
Tak henti – hentinya Erika mengucapkan kata – kata itu
pada pengunjung yang datang ke pamerannya. Senyum pun tak pernah absen
menghiasi wajahnya. Ia terlihat sangat bahagia sekali hari ini karena walaupun
ia tak dapat melihat. Namun ia dapat merasakan kebahagian pengunjung yang datang
dan melihat hasil lukisannya yang
menceritakan sesuatu dan mampu menyampaikan pesan sang pelukis. Lukisan yang
berisi cerita yang mampu menggetarkan jiwa. Yang tak kalah membuatnya bahagia
hari ini adalah Satrio datang dan mendedikasikan sebuah lagu untuknya.
‘When
I see your face
There’sanother things that I would change
Cause your amazing
Just the way you are’
There’sanother things that I would change
Cause your amazing
Just the way you are’
Tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan ketika Satrio
mengakhiri lagunya dengan sebuah kecupan manis mendarat di kening Erika. Wajah Erika
merona, jantungnya berdegup tak karuan. Satrio hanya tersenyum melihat tingkah
laku Erika itu.
**********
Semakin hari Satrio dan Erika semakin dekat. Satrio
selalu mengunjungi rumah Erika dan mengajaknya untuk menonton pertunjukannya
setiap sore di pinggir jalan di depan toko alat – alat musik itu. Hari – hari Erika
berubah 180 derajat semenjak ia mengenal Kwon Satrio. Ia tak pernah merasa
sendiri dan kesepian lagi. Satrio selalu ada disaat ia membutuhkannya. Satrio
selalu bisa menenangkannya.Satrio selalu bisa membuatnya tenang.Ia sangat
bahagia jika berada di sampingnya. Begitupun sebaliknya, Satrio merasa baru
kali ini hatinya bergetar ketika melihat seorang perempuan.Walaupun Erika tak
secantik perempuan yang biasa mengejar – ngejarnya.Namun hanya Erika yang mampu
membuat Satrio nyaman dan membuat jantung Satrio berdegup kencang setiap kali
dekat dengannya.
Hari ini mereka jalan – jalan ke pusat perbelanjaan.
Terlihat sebuah banner terbentang lebar di depan sebuah toko yang bertuliskan,
“GAME COUPLE! GET YOUR COUPLE AND GET FREE COUPLE MERCHANDISE!”
Mata Satrio berkilauan melihat tulisan tersebut.Ia
langsung menarik tangan Erika masuk ke dalam toko tersebut dan mengajaknya
bermain. Ternyata gamenya adalah game mencari pasangan. Salah satu pasangan akan
ditutup matanya agar tak bisa melihat pasangannya yang lain dan mencari
pasangannya dengan bantuan navigasi suara pasangannya masing – masing.
“Love
will guide you to me although you can’t see and hear me! Naturally your heart
will bring you to my heart and make you find me. Feel, just feel me Hyun Yoo!
Just close your eyes and you will be here with me!”
Satrio hanya tersenyum di posisinya.Ia tak memberikan
panduan apapun kepada Erika. Ia tak mengeluarkan satu katapun. Ia hanya memperhatikan
Erika yang sibuk mencarinya dalam diam sambil tersenyum lebar.
Lama,
cukup lama bagi semua pasangan untuk menemukan pasangannya yang lain.
Dikarenakan semua peserta di letakan dalam satu ruangan yang sangat besar dan
lomba hanya diadakan dengan satu ronde.Sehingga suara yang keluar dari setiap
pasangan untuk menuntun pasangannya yang lain beradu menjadi satu dalam ruangan
dan membuat pasangan yang ditutup matanya menjadi bingung. Begitu juga dengan Erika
yang belum juga menemukan Satrio.
“Just
follow your heart, and you will find me!”
Erika mencoba tenang.Ia cukup lelah berjalan kesana –
kemari mencari Satrio. Ia berhenti sejenak, mencoba tenang dan memfokuskan
pikirannya. Berusaha merasakan keberadaan Satrio. Setelah sekian lama, akhirnya
ia mulai berjalan lagi, pelan tapi pasti ia mulai mendekati Satrio yang sedari
tadi memandanginya sambil tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
“I find you!” Erika memeluk Satrio sambil
tersenyum ketika berhasil menemukannya setelah sekian lama mencari.
‘From the place we were, To the place we are,
To the place we want to be
Sometimes things are better left unsaid’
Sometimes things are better left unsaid’
“Kau nakal Satrio!Aku tahu kau daritadi hanya diam dan
tidak menuntunku untuk menemukanmu bukan?”
“Tapi kau bisa menemukanku bukan?Wajahmu sangat lucu
ketika sedang kesal!”Satrio menggoda Erika.
“Jangan merayuku! Aku ini benar – benar kesal padamu!,”
ungkap Erika sambil mengembungkan pipinya seperti bakpao.
“Ya inilah pemenang kita Kwon Satrio dan Choi Erika yang
berhasil menyelesaikan game tantangan selama 19 menit 8 detik!,” teriak MC
acara tersebut dari atas panggung begitu melihat ada seorang pasangan yang
sudah berhasil menemukan pasangannya yang lain.
Tepuk tangan bergemuruh di seluruh ruangan.Pasangan –
pasangan yang matanya di tutup mulai membuka tutup matanya dan berlari ke
pasangannya masing – masing.
“Selamat! Kalian hebat! Ini hadiah untuk kalian!”Pemilik
toko itu memberikan sebuah MP3 couple kepada Erika dan Satrio.Setelah itu
mereka melakukan foto bersama.
***********
“Itu tadi sangat menyenangkan bukan?”Erika mencoba
berkomunikasi dengan Satrio dengan bantuan tangannya untuk mempertegas gerakan
bibirnya.
“Ya, itu tadi sangat menyenangkan!,” jawab Satrio yang
berhasil menangkap maksud Erika.
“Tell me how does
it feel? How does it feel to be like you?”
“I don’t know. It’s your feeling!”
“Tell me why? Why does it have to be
this way?”
“Love!”
“Cinta?”
“Ya, cinta yang menuntunmu padaku!”
Keadaan sejenak sepi, angin bertiup tenang di pinggir
sungai Han hari ini.Gemerlap lampu menghiasi pinggiran sungai.Pantulan
cahayanya membias ke dalam air.Dinginnya malam tak mampu menyentuh dan menusuk
tulang Erika karena kehangatan jaket Satrio.Begitupun dengan Satrio, dinginnya
malam di pinggir sungai Han tak mampu menyentuh pikirannya yang sedang bekerja
keras memikirkan sesuatu.Peluh bercucuran jatuh membasahi dahi dan pelipisnya.
“Erika kau tahu?Jika kau pinta aku untuk memilih antara
bunga dan mutiara, maka aku akan memilih bunga!”
“Eoh? Kenapa?”
“Jika diibaratkan sebuah bunga, bunga itu tak akan mampu
lama mempertahankan kecantikannya.Tak butuh waktu lama untuk membuatnya layu
dan akhirnya mati. Sedangkan mutiara, ia akan tetap dapat mempertahankan
kecantikannya cukup lama dan harganya juga mahal. Walaupun kau tidak cantik
secara fisik dan pada akhirnya rupamu akan menjadi buruk seperti bunga yang
layu, aku akan selalu mencintaimu. Aku ingin terus hidup bersamamu.Aku hanya
ingin waktu yang nantinya memisahkan kita berdua. Aku ingin terus mencintaimu
dan bersamamu selama aku masih hidup dan bisa bernapas”
“I LOVE YOU,
Choi Erika!”
“Satrio?”Mata Erika berkaca – kaca.
“Will you marry me?”
“Tapi, bukankah aku hanya seorang gadis buta.Tak cantik
dan tak bisa melakukan apapun.Aku hanya akan menjadi beban dalam kehidupanmu Satrio!”
“Aku tak peduli siapa dirimu yang sebenarnya.Yang
terpenting adalah siapa aku saat aku bersamamu!”. “Tak peduli seberapa buruknya
dirimu, kau akan selalu terlihat indah di mataku. Sebanyak apapun kekuranganmu,
kau akan selalu terlihat sempurna di mataku.Sebesar apapun beban yang harus ku
pikul, jika bersamamu aku pasti bisa memikulnya,” tambah Satrio.
“Satrio?”
“Tak ada manusia yang sempurna! Namun aku akan berusaha
untuk membuat cinta kita menjadi sempurna. Menanamnya dalam hati kita dan
mebuatnya tumbuh.Merawatnya dengan baik. Menyiraminya, memberikannya pupuk dan
cahaya yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur”
“Satrio?”
“Kau mampu menyempurnakan aku dengan pendengaranmu dan ku
mampu menyempurnakanmu dengan penglihatanku.Cinta kita ada untuk saling
melengkapi satu sama lain. Itulah yang namanya cinta. Ada untuk saling berbagi
baik itu susah maupun duka dan ada untuk saling melengkapi”
“Satrio?”
“Cinta bukanlah meminta, namun memberi.Aku ada karena kau
ada.Aku bisa bernapas dengan tenang karena kau ada disampingku.Aku punya
semangat hidup jika aku bersamamu.Aku tak membutuhkan hal lainnya.Cukup kau
selalu ada disampingku, menemaniku dan bersamaku selamanya.Itu sudah lebih dari
cukup untukku!”
“Kwon Satrio! Bisakah kau diam sejenak dan
mendengarkanku?”
“Maaf!”Satrio menundukan kepalanya menyesal.
“Kenapa?Kenapa aku selalu tak bisa menolakmu?Kenapa aku
selalu tak bisa untuk berkata tidak kepadamu?Kenapa kau selalu memenuhi
pikiranku, hatiku dan rongga nafasku Kwon Satrio?Kenapa aku seakan mati jika
tak bertemu denganmu walau hanya sehari? Kenapa Kwon Satrio? Kenapa?”Air mata Erika
pecah, jatuh membasahi pipinya.
Satrio mendekat ke arah Erika.Meraih tubuhnya dan
mendekapnya erat, berusaha menenangkannya.Satrio mengecup puncak kening Erika
hangat. Mencium mata – matanya yang penuh akan air mata untuk menghapusnya.
“Please, Don’t cry!
I can’t see you like this!” pinta Satrio sambil membelai rambut Erika
lembut.
“Aku berbohong jika aku mengatakan aku tidak mencintaimu!”
“Jadi kau menerimaku?”
Erika hanya menjawabnya dengan senyuman manis di sudut bibirnya,
lalu menganguk pelan.
~The End~