Sontak matamu membelalak melihat
gadis itu menonton film buatanmu. Hotel Majapahit. Gadis di depanmu menontonnya
dengan serius. Tanpa berkedip. Kau mematung tak percaya melihatnya. Hingga
gadis itu menyadari kedatanganmu dan mengalihkan pandangan matanya.
“Apa
yang sedang kau lakukan disini? Menjaga stan pameran?” Kau tersenyum kecut.
“Kau sungguh
melakukannya? Kau membuat film yang buruk untuk diikutsertakan pada kelompok
kita dan membuat yang bagus untuk dirimu sendiri? Kau juga tak mengatakan
apapun kepada kami agar kami tak menjadi sainganmu?” Gadis di depanmu
menyipitkan mata.
Hening.
Kau terhenyak mendengar pertanyaannya yang langsung tembak. Namun kau sudah tak
mampu mengelak lagi.
“Iya. Lantas
kenapa?” Kau balik menantangnya. Tak ingin menjadi orang yang merasa bersalah.
“Kau
tega? Tak merasa bersalah sedikit pun pada kami?” Bibir gadis di depanmu
bergetar.
“Setiap
orang mempunyai topeng masing-masing. Kau butuh hidup seratus tahun lagi untuk
mempelajari semuanya.”
“Takkan
ada lagi orang yang percaya padamu. Kepercayaan itu ibarat kertas. Sekali kau
merusaknya ia takkan sama lagi seperti semula.”
“No problem.”
Sinis.
Gadis di depanmu tertawa sarkasme. “You’ll
deserve it.”
***
#FFOrangkedua
Pas 169 kata
#KampusFiksi @ 2014
jadi ini sudut pandang orang kedua?
BalasHapus